EVALUASI REKAYASA LALU LINTAS DI BUNDARAN LALU LINTAS (STUDI KASUS: BUNDARAN LALU LINTAS PATUNG SAM RATULANGI)

Authors

  • Prilia Meilany Prihono
  • Semuel Y. R. Rompis
  • Joice E. Waani

Abstract

Rekayasa lalu lintas pada persimpangan bundaran lalu lintas patung Sam Ratulangi diharapkan mampu memberikan kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas. Hal ini disebabkan karena berkurangnya jumlah titik konflik, yakni arus lalu lintas yang memotong arus lalu lintas yang lain, yang menambah peluang terjadi kemacetan pada persimpangan.

Dalam penelitian ini penulis melakukan evaluasi penutupan jalur di bundaran lalu lintas patung Sam Ratulangi dari arah jalan Sam Ratulangi (Wanea Plaza) menuju ke jalan Bethesda. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 digunakan untuk meninjau kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian.

Hasil evaluasi dengan data volume arus lalu lintas maksimum pada bundaran di lokasi studi menunjukkan kapasitas bundaran lalu lintas bagian jalinan Jl. Bethesda – Jl. Pramuka tidak lagi mampu menampung volume arus lalu lintas yang melewatinya terutama pada jam puncak dilihat dari derajat kejenuhan yang melebihi batas maksimum yakni 0.75. Dengan adanya penutupan jalur terjadi kelancaran dibagian jalinan Jl. Sam Ratulangi Ranotana – Jl. Bethesda dan Jl. Sam Ratulangi Wanea Plaza – Jl. Sam Ratulangi Ranotana dilihat dari nilai derajat kejenuhan, nilai tundaan lalu lintas, dan nilai peluang antrian yang lebih kecil dibandingkan tanpa penutupan jalur.

 

Kata kunci: persimpangan bundaran, kapasitas, derajat kejenuhan, MKJI, antrian, tundaan

Downloads

Published

2018-09-15