ANALISA KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DENGAN ANALISA GAP ACCEPTANCE DAN MKJI 1997 (Studi Kasus: Simpang Tak Bersinyal Lengan Tiga Jln. Wolter Monginsidi dan Jln. Maruasey, Pintu Keluar Masuk Terminal Malalayang)
Abstract
Sebagai salah satu simpang yang berada di pusat kota Manado, Simpang Tak Bersinyal Lengan Tiga Jln. Wolter Monginsidi dan Jln. Maruasey sangat sering terjadi kemacetan dan antrian yang panjang. Berdasarkan pengamatan dilapangan kemacetan terjadi karena simpang tersebut merupakan jalan keluar masuknya kendaraan ke terminal Malalayang.
Berdasarkan hasil analisa Gap Acceptance dengan perhitungan distribusi headway diperoleh persentase gap yang aman di jalan utama dengan persentase yang kecil terjadi pada hari Minggu. Ini menunjukan banyaknya gap yang aman dari arus utama kurang dari jumlah volume arus minor belok kanan. Begitu juga dengan hasil perhitungan absorbtion capacity menunjukan bahwa kapasitas penyerapan jalan utama dengan jumlah yang lebih besar dari arus minor hanya terjadi pada hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan untuk analisa MKJI 1997 menunjukan nilai derajat kejenuhan sudah lebih besar dari 0,75 nilai tersebut sudah lebih besar dari pada nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997, yaitu DS ≤ 0,75. Dengan hasil ini disimpulkan bahwa sekarang kondisi simpang jalan Wolter Monginsidi dan jalan Maruasey tergolong kinerja simpang yang rendah. Direkomendasikan untuk persimpangan ini perlu peningkatan pengaturan lalu lintas dengan memperhatikan sistem pengendaliannya berupa lampu lalu lintas.
Â
Kata kunci: Simpang tak bersignal, kemacetan, Gap Acceptance, distribusi headway, MKJI