PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAN HALUS YANG BERBEDA SIFAT FISIK DAN MEKANIK TERHADAP CAMPURAN ASPAL PANAS MODIFIKASI

Authors

  • Christina Karolina Tampi
  • Oscar H. Kaseke
  • Mecky R. E. Manoppo

Abstract

Proses pembuatan lapis perkerasan jalan dengan Campuran Beraspal Panas, dapat saja terjadi kemungkinan penggunaan agregat kasar dan agregat halus yang berbeda lokasi sumbernya, sehingga sifat fisik dan mekaniknya juga berbeda. Hal ini bisa terjadi akibat ketersediaan material yang terbatas disuatu lokasi, namun dapat disupply dari lokasi lainnya. Sehubungan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat lebih menggalakkan pembuatan Campuran Beraspal Panas yang menggunakan hasil olahan Aspal Buton, dalam Spesifikasi Teknik Tahun 2010 Revisi 3 disebut Campuran Beraspal Panas Modifikasi. Persyaratan campuran ini sedikit berbeda yang terlihat pada nilai stabilitas, juga tingkat keausan (abrasi) bahan agregat pada Campuran Aspal Panas Modifikasi disyaratkan ≤30% (pada Campuran Aspal biasa abrasi <40%). Penelitian ini menggunakan aspal Buton Retona Blend yang diproduksi oleh PT. Olah Bumi. Material yang digunakan adalah material yang berbeda sifat fisik (Berat Jenis dan Penyerapan agregat) dan mekaniknya (Abrasi Agregat, dalam hal ini material akan dipilih dari beberapa lokasi dengan cara memeriksanya.

Hasil pemeriksaan dari Lokasi Lansot yang mewakili pemeriksaan sifat fisik dan mekanik agregat yang baik, didapatkan nilai abrasi=19%, kadar aspal terbaik untuk campuran agregat ini adalah 5,5%, hasil pengujian Marshall ; Stabilitas=1344Kg, Flow=3.59mm, VIM=3,75%, dan density=2.40Kg/m³, dan untuk hasil pemeriksaan agregat yang mewakili pemeriksaan sifat fisik yang kurang baik, diambil dari Lokasi Kakaskasen nilai abrasi 39%. Untuk sifat mekanik dari campuran agregat gabungan (agregat kasar dan agregat sedang dari Lokasi Lansot dan Abu batu dari Kakaskasen), kadar aspal terbaiknya  adalah 5,7%, hasil pengujian Marshall ; Stabilitas=1155Kg, Flow=3.48mm, VIM=5.34%, dan density=2.23Kg/m³.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan material/agregat yang memiliki sifat fisik dan mekanik yang baik sangat berpengaruh pada kadar aspal optimum dan kriteria Marshall Campuran AC-Modifikasi. Namun jika ketersediaan material/agregat halus disuatu lokasi tidak cukup maka dapat menggunakan material/agregat halus dari lokasi berbeda walaupun hasil abrasi dari lokasi tersebut lebih dari >30%

Kata Kunci:  Sifat Fisik Agregat, Sifat Mekanik Agregat, Abrasi (keausan), Campuran Beraspal Panas Modifikasi

Downloads

Published

2019-01-15