ANALISA KINERJA PERKERASAN JALAN DITINJAU DARI BESARNYA VOLUME KUMULATIF LALU LINTAS DAN FAKTOR LINGKUNGAN Studi Kasus: Ruas Jalan Worang Bypass – Minahasa Utara
Abstract
Dalam RAPBN 2018 pembangunan infrastruktur jalan membutuhkan anggaran sebesar Rp161,2. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendapatkan jumlah anggaran paling besar yakni Rp104,2 triliun naik 2,6% dari anggaran APBNP 2017. Keseluruhan panjang jalan di Indonesia sepanjang 537.892 km, dan kondis jalan rusak ringan sampai rusak berat mencapai 300,3 km. Dari data-data tersebut dapat dilihat betapa mahalnya preservasi dan pembangunan jalan baru di Indonesia.
Ruas jalan Worang Bypass Minahasa Utara merupakan penghubung antara dua kota besar di Sulawei Utara yaitu Manado dan Bitung sehingga ruas jalan ini sering dilintasi oleh kendaraan besar bermuatan berat, hal tersebut memberikan pengaruh terhadap kinerja perkerasan pada ruas jalan Worang Bypass. Kinerja perkerasan yang dimaksudkan adalah fungsi dari kemampuan relative dari perkerasan untuk melayani lalu lintas dalam suatu periode tertentu yang ditentukan berdasarkan kondisi fungsional yang menyangkut pada kerataan, kekesatan permukaan perkerasan (Indeks Permukaan (IP) dan Road Condition Index (RCI)) dan kondisi struktural yang menyangkut pada kekuatan dan daya dukung perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh beban lalu lintas serta keaadanan lingkungan terhadap tingkat pelayanan jalan.
Untuk menghitung kumulatif beban sumbu standar atau Cummulative Equivalent Standar Axle Load (CESA) dihitung berdasarkan Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017, pengujian lendutan dilakukan menggunakan alat Benkelman Beam (BB) dan pengerjaan serta pengolahan data dilakukan berdasarkan metode Pd T-05-2005-B. Penentuan Indeks Permukaan dilakukan dengan menggunakan grafik hubungan International Roughness Index (IRI) dan IP yang bersumber dari National Cooperative Highway Research Program 2001(NCHRP).
Dari hasil perhitungan CESA menunjukkan terjadinya peningkatan volume lalu lintas pada ruas jalan Worang Bypass selama umur rencana 10 tahun, dan berdasarkan data curah hujan 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian memiliki intensitas curah hujan yang cukup tinggi 200 mm- 330 mm per tahunnya, selain itu ruas jalan Worang Bypass tidak memiliki sistem drainase yang baik. Kontak yang terjadi antara air dan aspal secara terus menurus serta disertai dengan beban lalu lintas yang terus bertambah mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi pelayanan jalan yang ditandai dengan turunnya nilai IP setahun setelah jalan dioverlay. Rata-rata nilai IRI pada ruas jalan Worang Bypass adalah 3,2 m/km dengan IP 2,2 yang menyatakan fungsi pelayanan jalan berada pada status cukup. Hal tersebut menyatakan bahwa beban lalu lintas yang terus bertambah serta disertai dengan kondisi lingkungan yang kurang baik akan mempengaruhi tingkan pelayanan suatu jalan.
Â
Kata Kunci: Indeks Permukaan (IP), International Roughness Index (IRI), Cummulative Equivalent Standar Axle Load (CESA)