EVALUASI PENERAPAN AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM (ATCS) PADA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus: Persimpangan Teling)

Authors

  • Samuel S. Mamentu
  • Lucia I. R. Lefrandt
  • James A. Timboeleng

Abstract

Persimpangan merupakan tempat terjadinya konflik antara kendaraan dengan kendaraan lain maupun dengan pejalan kaki. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan optimasi kinerja persimpangan adalah dengan menggunakan Area Traffic Control System (ATCS). Persimpangan di Kota Manado yang telah dipasang perangkat ATCS dan masih beroperasi yakni persimpangan Teling. Perlu dievaluasi dampak penerapan ATCS pada kinerja simpang bersinyal.

Data volume arus lalu lintas diambil selama 3 hari yaitu hari Senin, Rabu, dan Sabtu pada tanggal 13 Agustus, 15 Agustus, dan 18 Agustus 2018 dari jam 07.00 - 19.00 WITA. Penelitian ini bertujuan menganalisa kinerja simpang pada kondisi eksisting serta melakukan evaluasi penerapan ATCS pada kinerja simpang bersinyal. Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja simpang adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.

Dari hasil penelitian menunjukkan jam sibuk persimpangan terjadi pada jam 15.00 - 16.00 ditandai dengan derajat kejenuhan (DS) pada pendekat Teling = 0,85, pendekat Toar = 0,73, pendekat Diponegoro = 1,07 dan pendekat Tikala = 1,19. Rata-rata nilai DS persimpangan = 0,96. Nilai DS pada pendekat Tikala dan pendekat Diponegoro telah melebihi 1, yang menandakan kapasitas pendekat sudah tidak mampu melayani arus lalu lintas dengan optimal. Nilai tundaan untuk pendekat Teling = 59,22 det/smp, untuk pendekat Toar = 70,3 det/smp, untuk pendekat Diponegoro = 257,67 det/smp, dan untuk pendekat Tikala = 491,27 dengan tundaan rata-rata persimpangan = 97,1 det/smp sehingga didapat tingkat pelayanan kelas F (LOS F). Dari hasil evaluasi perhitungan kinerja simpang, dapat dilihat bahwa penerapan ATCS belum memberikan dampak pada peningkatan kinerja simpang bersinyal. Dengan melakukan perubahan waktu siklus c = 177 det, terjadi peningkatan kinerja persimpangan dilihat dari rata-rata nilai DS persimpangan = 0,90. Terjadi penurunan pada tundaan rata-rata persimpangan yang tadinya 97,1 det/smp turun menjadi 56,4 det/smp. Dengan waktu siklus alternatif terjadi perbaikan tingkat pelayanan persimpangan dari LOS F menjadi LOS E.

 

Kata kunci: ATCS, derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, level of service

Downloads

Published

2019-02-15