HUBUNGAN MODULUS KEHALUSAN AGREGAT DENGAN KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL PANAS BERGRADASI SENJANG

Authors

  • Claufia Rafika Musadi
  • Mecky R. E. Manoppo
  • Steve Ch. N. Palenewen

Abstract

Dalam Spesifikasi Teknik Bina Marga perencanaan campuran beton aspal, parameter modulus kehalusan tidak digunakan, namun dalam penelitian ini akan dilakukan suatu percobaan perancangan beton aspal dengan penentuan perkiraan kadar aspal menggunakan Modulus Kehalusan. Material yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari daerah Lansot, Kema. Minahasa Utara (PT. Marabunta Adi Perkasa). Penelitian dilakukan untuk menentukan perkiraan kadar aspal dengan menganalisis hubungan Modulus Kehalusan dengan besaran kriteria Marshall pada campuran aspal panas bergradasi senjang, dan untuk melihat pengaruh Modulus Kehalusan dengan kriteria Marshall pada campuran HRS-WC bergradasi senjang.

Langkah awal penelitian adalah membuat membuat benda uji dari tiga variasi gradasi campuran HRS-WC dan dihitung nilai Modulus Kehalusan.  Kemudian,  nilai Modulus Kehalusan akan dihubungkan dengan besaran kriteria Marshall yang telah diperoleh dari masing-masing variasi gradasi.

Hasil penelitian menunjukkan, semakin besar nilai modulus kehalusan, jumlah agregat kasar relatif lebih banyak dari agregat halus. Dari hasil perhitungan Modulus Kehalusan, nilai yang didapatkan adalah 4.829 untuk gradasi batas atas, 5.332 untuk gradai batas tengah, dan 5.763 untuk gradasi batas bawah. Dari hasil uji Marshall didapatkan kadar aspal terbaik, yaitu 8.9% untuk gradasi batas atas, 7.6% untuk gradasi batas tengah, dan 7.7% untuk gradasi batas bawah. Hasil uji Marshall dari ketiga variasi gradasi dengan campuran HRS-WC (gradasi senjang) masuk dalam spesifikasi Teknik Bina Marga. Berdasarkan grafik hubungan Modulus Kehalusan dengan besaran kriteria Marshall, campuran HRS-WC bergradasi senjang dapat menentukan perkiraan kadar aspal, namun hasilnya tidak terlalu tepat. Hubungan Modulus Kehalusan dengan kriteria Marshall menggunakan campuran HRS-WC bergradasi senjang memperoleh hasil kadar aspal yang naik turun (tidak konsisten). Dari hasil yang diperoleh, nilai Modulus Kehalusan yang gradasi tengah adalah nilai Modulus Kehalusan yang paling baik untuk digunakan, karena nilai Modulus Kehalusan yang lebih besar atau lebih kecil dari ± 5.332 nilai kadar aspalnya akan semakin besar. Nilai kadar aspal yang gradasi tengah adalah nilai kadar aspal yang paling kecil, sehingga bisa menghemat pengunaan bahan pengikat (aspal).

 

Kata kunci: Modulus Kehalusan (Fineness Modulus), Marshall, HRS-WC

Downloads

Published

2019-07-04