PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS: JALAN WOLTER MONGINSIDI, MALALAYANG II, KOTA MANADO)
Abstract
Pergerakan masyarakat yang terjadi di Kota Manado semakin meningkat seiring dengan perkembangan yang ada hingga menyebabkan meningkatnya arus lalu lintas. Salah satu permasalahan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas yaitu adanya penyempitan jalan, seperti pada ruas Jalan Wolter Monginsidi, Malalayang II, Kota Manado. Pada lokasi tersebut sering terjadi kemacetan lalu lintas sehingga menyebabkan antrian panjang terutama pada jam-jam sibuk.
Data parameter lalu lintas volume dan kecepatan kendaraan diambil langsung dari lokasi penelitian, kemudian dihitung nilai kepadatan untuk membentuk model hubungan matematis antara volume, kecepatan dan kepadatan. Model hubungan matematis yang digunakan untuk analisis data yaitu, Greenshields, Greenberg dan Underwood, model terbaik dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi untuk digunakan dalam analisis gelombang kejut.
Model terpilih untuk kondisi jalan normal dan menyempit adalah model Greenshields dengan nilai koefisien determinasi ) pada jalan normal sebesar 72.44% dan pada jalan menyempit 89.73%. Dari model hubungan matematis yang ada diperoleh nilai volume maksimum (Vm) dan kepadatan maksimum (Dm) untuk kondisi jalan normal Vm = 1594.138 smp/jam ; Dm =95.498 smp/km dan pada kondisi menyempit Vm= 759.057 smp/jam ; Dm 50.744 smp/km. Nilai gelombang kejut yang didapat  = -1.692 km/jam ;  = -12.102 km/jam ;  = -14.948 km/jam dan  = 10.414 km/jam.
Potensi panjang antrian akibat penyempitan jalan menyebabkan panjang antrian maksimum (QM) kendaraan sepanjang 158.99meter dan setiap bertambah 5 menit kondisi volume jalan normal lebih besar dari volume maksimum jalan menyempit, maka panjang antrian juga bertambah sebesar 159 meter
Â
Kata Kunci: Penyempitan Jalan, Gelombang Kejut, Karakteristik Lalu Lintas