DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN TERHADAP SISTEM KINERJA SIMPANG (STUDI KASUS : GIANT EKSTRA KAIRAGI, MANADO)
Abstract
Kota Manado merupakan Ibu Kota provinsi Sulawesi Utara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ini juga memberi pengaruh terhadap pembangunan sektor perdagangan dan jasa termasuk pembangunan pusat perbelanjaan. Pertumbuhan tersebut mengakibatkan tarikan dan bangkitan perjalanan orang dan kendaraan dari berbagai tempat. Giant Ekstra Kairagi merupakan pusat perbelanjaan yang cukup ramai dikunjungi dan letak pusat perbelanjaan ini berada di persimpangan jalan, dan dampak dari pusat perbelanjaan ini cukup memberikan beban terhadap sistem kinerja simpang di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pusat perbelanjaan mempengaruhi sistem kinerja simpang di daerah tersebut dengan berdasarkan acuan nilai derajat kejenuhan (DS). Penelitian ini mengambil data primer berupa volume kendaraan di lapangan dan data sekunder berupa jumlah penduduk dan peta lokasi penelitian. Analisa data menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) dalam penentuan nilai perilaku lalu lintas. Dari hasil analisis, nilai kapasitas (C) persimpangan pada jam puncak sebelum Giant Ekstra beroperasi yaitu = 3567 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) = 1,31, tundaan (D) = 162 det/smp dan peluang antrian = 71 % - 147%. Sedangkan, nilai kapasitas (C) simpang setelah Giant Ekstra beroperasi = 3253 smp/jam, nilai derajat kejenuhan (DS) = 1,52, tundaan = -23,82 det/smp dan peluang antrian = 98,43 % - 214,18%. Besar nilai dampak yang di dapat pada saat Giant Ekstra beroperasi yaitu, untuk kapasitas (C), persentase perbandingannya 8,8 %, derajat kejenuhan (DS) bertambah 0,21, tundaan > 200 det/smp, ditunjukkan dengan angka minus yang berarti pemberhentian kendaraan di sekitar persimpangan sudah terlalu lama sehingga tidak ter-record lagi oleh rumus MKJI 1997, serta peluang antrian bertambah 27,43 % – 67,18 %.
Â
Kata Kunci: Giant Ekstra, Persimpangan Tak Bersinyal, Kapasitas (C), Derajat Kejenuhan (DS), Tundaan (D), Peluang Antrian, MKJI 1997.