KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: JALAN SAM RATULANGI, WINANGUN)

Authors

  • Yosua Andre Otay
  • Lucia I. R. Lefrandt
  • Sisca V. Pandey

Abstract

Kota Manado adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki luas wilayah sebesar 157,26 km2 serta jumlah penduduknya kurang lebih 527.007 jiwa, mamiliki berbagai permasalahan lalu lintas yang sangat kompleks sehingga menejemen lalu lintas serta pengaturan geometrik jalan perlu dilakukan demi kelancaran sistem transportasi yang ada di Manado dan permasalahan simpang menjadi salah satu hal yang perlu menjadi perhatian khusus. Pada simpang Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Harapan kelurahan Winangun 1 kecamatan Malalayang kota Manado adalah simpang lengan tiga tak bersinyal. Simpang tersebut merupakan kawasan komersil yang sering terjadi kemacetan yang di sebabkan oleh berbagai faktor. Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 6 hari (senin-sabtu) dan berpedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, volume lalu lintas tertingggi mencpai 379 smp/jam, derajat kejenuhan (Degree Saturation/DS) sebesar 1,048, dengan tundaan rata-rata 27 det/smp serta peluang antrian dengan rentang nilai 44,275% - 88,011 %. Hal ini mengindikasikan simpang tersebut sudah sangat jenuh (over saturated). Oleh karena itu simpang di winangun ini sudah seharusnya dilakukan pelebaran jalan serta membuat trotoar yang memadai untuk pejalan kaki agar tidak berjalan di badan jalan, sehingga diharapkan tidak terjadi gangguan hambatan samping yang mengganggu kinerja simpang.

 

Kata Kunci: Simpang tak bersinyal, Derajat kejenuhan, Tundaan, Peluang Antrian

Downloads

Published

2020-11-15