PERENCANAAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JALAN SULTAN HASANUDIN DAN JALAN ARI LASUT MENGGUNAKAN METODE MKJI
Abstract
Persimpangan merupakan sumber konflik lalu lintas salah satunya kemacetan. Persimpangan tiga lengan di jalan Hasanudin dan jalan Ari Lasut merupakan salah satu lokasi yang sering terjadi kemacetan akibat perpotongan arus lalu lintas yang tidak teratur dan terdapat berbagai fasilitas umum di sekitarnya yang menyebabkan geometrik jalan tidak dapat lagi menampung kendaraan yang lewat karena banyak kendaraan parkir di pinggir jalan serta permasalahan lampu pengatur lalulintas yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga di lokasi persimpangan sering terjadi antrian dan tundaan pada tiap lengan persimpangan.
Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui besarnya volume arus lalu lintas untuk setiap arah dari semua pendekat serta situasi dan kondisi lalu lintas tanpa sinyal pada persimpangan sebelum dilakukan perencanaan pengaturan fase sinyal yang sesuai kondisi geometri arus lalu lintas dan lingkungan persimpangan. Penelitian dimulai dengan pengukuran awal data geometrik lengan persimpangan kemudian mengambil data volume lalu lintas dengan melakukan survey selama 6 hari pada tanggal 3-8 november 2014 dari jam 06.00 – 21.00.
Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi eksisting didapat data arus lalu lintas (Q) = 3285 smp/jam, nilai DS 1,23, tundaan lalu lintas simpang 46,19, dengan tipe simpang 322. Setelah dilakukan perencanaan lampu dengan 3 fase sinyal dimana untuk Fase 1 dimulai dari arah Jembatan – Tuminting , Jembatan – Wonasa, Fase 2 Tuminting – Jembatan , Tuminting – Wonasa dan Jembatan – Tuminting . Fase 3 Wonasa – Jembatan dan Wonasa – Tuminting didapat nilai DS 0,844 dengan waktu siklus 77 detik , waktu hijau Fase 1 20 detik, Fase 2 25 detik, Fase 3 21 detik serta tundaan simpang rata – rata 57,38 det/smp. Dari hasil analisa nilai DS telah melebihi angka 0,80 artinya tidak terlalu efektif dan sering terjadi kemacetan sehingga didapat tundaan yang besar pada simpang dan untuk mengatasinya dilakukan pelebaran jalan pada pendekat Tuminting dari 9 m diubah menjadi 11 m. Untuk pengaturan fase sinyal sama seperti sebelumnya hanya di tambah untuk arah Tuminting wonasa waktu hijau terjadi pada fase 2 dan 3 dengan waktu siklus 63 waktu hijau fase 1 13 detik, fase 2 21 detik, fase 3 18 detik. Untuk nilai DS menjadi 0,80 dengan tundaan simpang rata – rata 22,77 det/smp telah lebih kecil dari 30 detik/smp.
Kata Kunci :Derajat Kejenuhan, Waktu Siklus ,Tundaan Simpang, Peluang Antrian