PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA BANK MUAMALAT MENURUT HUKUM ISLAM
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sistem bagi hasil menurut hukum Islam dan bagaimana penerapan sistem bagi hasil pada bank muamalat menurut hukum Islam. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative, disimpulkan: 1. Sistem bagi hasil, telah terdapat dan di bolehkan dalam hukum Islam yakni telah diatur dalam Al-Qur’an, hadis Rasulullah SAW, Ijma’, Qiyas, dan Fiqih. Oleh karena itu para ulama sepakat memperbolehkan bagi hasil dengan akad mudharabah dan musyarakah ini di gunakan dalam bermuamalah. Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia yang selanjutnya ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) telah mengeluarkan peraturan mengenai bagi hasil mudharabah dan musyarakah. Sistem bagi hasil ini pun telah di atur dalam UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan Syariah dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dengan demikian bagi hasil dapat diterapkan pada perbankan syariah dengan menggunakan akad pembiayaan Mudharabah baik itu Mudharabah Muthlaqah, atau Mudharabah Muqayadah, dan akad pembiayaan Musyarakah baik itu Musyarakah Tsabitah atau Musyarakah Mutanaqisah Muntahiya Bi At Tamlik. 2. Penerapan sistem bagi hasil pada Bank Muamalat di terapkan dalam produk pembiayaan menggunakan akad mudharabah dan musyarakah, produk pembiayaan itu di terapkan dalam bentuk: Pembiayaan Modal Kerja pada (Consumer Banking), (Retail Banking), dan (Corporate Banking);Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis pada (Consumer Banking), (Retail Banking), dan (Corporate Banking);Pembiayaan iB Asset Refinance Syariah pada (Consumer Banking); dan Pembiayaan jangka pendek BPRS iB pada (Retail Banking). Produk Pembiayaan ini berdasarkan sistem bagi hasil syariah dengan akad Mudharabah dan Musyarakah dengan Mudharabah Mutlaqah dan Musyarakah Mutanaqishah. Bank Muamalat dalam produk pembiayaan yang dijalankan, memberikan kebebasan kepada nasabahnya untuk memilih akad apa yang akan di pergunakan dalam suatu pembiayaan baik itu akad bagi hasil ataupun akad lain Sesuai dengan spesifikasi kebutuhan modal kerja.
Kata kunci: Penerapan system, bagi hasil, Bank Muamalat, Hukum Islam.