HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

Authors

  • Vallen I. Wawointana

DOI:

https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.11252

Abstract

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

Vallen I. Wawointana1), Nancy S.H Malonda1), Maureen I. Punuh1)

1)Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT

Adolescence is a period that is considered vulnerable nutrition. Nutritional problems in adolescents arise because the wrong nutritional behavior, namely the imbalance between nutritional intake with the recommended dietary allowance. Nutritional problems that can occur in adolescents is malnutrition (under weight), obesity (over weight) and anemia. Based on data from basic medical research (Riskesdas) in 2010, a presentation of nutritional status in adolescents aged 13-15 years according to the categories of body mass index (BMI) of North Sulawesi very meager 0.7%, 5.3% underweight 90.5% normal and 3.4% fat. From this data, obesity is high compared with the average Indonesia is 2.5%. Research was in SMP Kristen Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa, conducted in September-December 2015, and this type of research using analytic survey research with cross-sectional design. Total sample of 11 respondents who meet the inclusion and exclusion criteria. Types of data collected used interview, 24-hour food recall questionnaire and Anthropometric measurements (Height and Weight). The results of this study indicate that the nutritional status were quite as many as 95 students (81.2%) and as many as 67 students (57.3%) had a good energy intake. From these results it can be concluded that there is a relationship between energy intake and nutritional status based on test spearmen correlation r = 0.183 and p = 0.048 (p <0.05).

Key Words : Adolescence, Energy Intake, Nutritional Status

ABSTRAK

Usia remaja merupakan periode yang dikategorikan rentan gizi. Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang (under weight), obesitas (over weight) dan anemia. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas)  tahun 2010, presentasi status gizi pada  remaja  umur 13 – 15 tahun menurut kategori Indeks Masa Tubuh (IMT) untuk Provinsi Sulawesi Utara 0,7% sangat kurus, 5,3% kurus 90,5% normal, dan gemuk 3,4%. Dari data ini obesitas tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata Indonesia yaitu 2,5%.  Penelitian ini dilakukan pada pelajar di SMP Kristen Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa, dilakukan pada bulan September – Desember 2015 dan jenis penelitian ini menggunakan  penelitian survey analitik dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel 117 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Jenis data yang dikumpulkan menggunakkan metode wawancara, kuesioner food recall 24 jam dan pengukuran Antropometri (Tinggi Badan, dan Berat Badan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi yang cukup sebanyak 95 pelajar (81,2%) dan sebanyak 67 pelajar (57,3%) memiliki asupan energi yang baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan uji korelasi spearmen r = 0,183 dan p = 0,048 (p < 0,05).

Kata Kunci : Remaja, Asupan Energi, Status Gizi

 

Downloads

Published

2016-02-09

How to Cite

Wawointana, V. I. (2016). HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA. PHARMACON, 5(1). https://doi.org/10.35799/pha.5.2016.11252

Issue

Section

Articles