PENGARUH PENGGUNAAN PATI KULIT NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA GRANUL CTM

Authors

  • Tekla Kalalo Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi
  • Paulina V. Y. Yamlean Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi
  • Gayatri Citraningtyas Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35799/pha.8.2019.29255

Abstract

ABSTRACT

The biggest component found in pineapple peel are water and starch. One of the excipient that usually used in granule is starch that can used as disintegrant, filler and binder. This study aims to formulate and evaluate granule preparations with Pineapple peel starch binder at concentration of 4%, 6%, 8% and 10%. The Pineapple peel dried with oven and then mashed up with blender and precipitated in water until obtained starch. The Pineapple peel starch made as a binder in four formulations of granule based on different concentrate of Pineapple peel starch, they are F I 4%, F II 6%, F III 8% and F IV 10%. The Granules made by method of wet granulation by adding binder solution of pineapple peel starch to four formulations, and then dried and evaluated. The result evaluation of organoleptic gave the best result in formula III and IV, flow time of each formula has time a flow time that not too far different, 5.04-5.57 seconds, angle of repose in formula I-IV meet the requirements and formed the smallest angle in formula I 28°, real density of each formula about 1.09-1.82 g/ml and meet the requirements because they are bigger than water density, while the moisture content and loss on drying doesn’t meet the requirements because has high water content. The conclusion is Pineapple peel starch can’t be used as a binder in CTM granule.

Keywords : Pineapple, Starch, Binder, Granules, Wet Granulation

 

ABSTRAK

Komponen terbesar yang terdapat dalam kulit Nanas ialah air dan pati. Salah satu bahan tambahan yang sering digunakan dalam pembuatan granul ialah pati yang dapat berfungsi sebagai bahan penghancur, bahan pengisi dan bahan pengikat. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi sediaan granul CTM dengan bahan pengikat pati kulit Nanas pada konsentrasi 4%, 6%, 8% dan 10%. Kulit nanas dikeringkan dengan oven kemudian dihaluskan dengan blender dan diendapkan dalam air sampai diperoleh butiran pati. Pati kulit Nanas dibuat sebagai bahan pengikat pada empat formulasi granul berdasarkan konsentrasi pati kulit Nanas yang berbeda yaitu F I 4%, F II 6%, F III 8% dan F IV 10%. Granul dibuat dengan metode granulasi basah yaitu dengan menambahkan larutan pengikat pati kulit Nanas pada empat formulasi, kemudian dikeringkan dan dievaluasi. Hasil evaluasi organoleptis memberikan hasil terbaik pada formula III dan IV, waktu alir dari tiap formula memiliki waktu yang tidak jauh berbeda yaitu 5,04-5,57 detik, sudut diam pada formula I-IV memenuhi persyaratan dan membentuk sudut terkecil pada formula I yaitu 28°, BJ sejati dari tiap formula berkisar dari 1,09-1,82 g/ml sehingga memenuhi persyaratan karena lebih besar dari BJ air, porositas dari formulasi I-IV memenuhi persyaratan yang memiliki range 46%-67,4%, sedangkan pada kandungan lembab dan kadar air tidak memenuhi persyaratan karena memiliki kandungan air yang terlalu tinggi. Kesimpulannya pati kulit Nanas tidak dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada granul CTM.

Kata Kunci : Nanas, Pati, Bahan Pengikat, Granul, Granulasi Basah

Downloads

Published

2019-02-28

How to Cite

Kalalo, T., Yamlean, P. V. Y., & Citraningtyas, G. (2019). PENGARUH PENGGUNAAN PATI KULIT NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA GRANUL CTM. PHARMACON, 8(1), 203–213. https://doi.org/10.35799/pha.8.2019.29255

Issue

Section

Articles