UJI AKTIVITAS PENURUNAN KADAR ASAM URAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KAFEIN

Authors

  • Minar N. S. Gultom
  • Edwin De Queljoe
  • Elly J. Suoth

DOI:

https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.31352

Keywords:

Momordica charantia L., antihiperuricemia, Rattus norvegicus, caffeine

Abstract

ABSTRACT

Bitter melon fruit (Momordica charantia L.) is one of the plants that contains flavonoid compound supposedly as anti-hyperuricemic activity. This study aims to determine the potential activity of reducing uric acid levels from the ethanol extract of bitter melon fruit (Momordica charantia L.) on white wistar male rats (Rattus norvegicus) induced with caffeine. This study is a laboratory experiment using a complete randomized design. A total of 15 rats were divided into 5 groups : negative control (CMC 1%), positive control (Allopurinol), and treatment group of bitter melon fruit (Momordica charantia L.) extract 0,9 mg, 1,8 mg, and 3,6 mg. Hyperuricemic condition was induced by oral administration of  27 mg/200 gr caffeine for 6 days. The uric acid levels was measured before the rats was induced, 6 days after induced and every 3 days of 9 days of treatment. The data obtained were analyzed by ANOVA (Analisis of Variance) and LSD (Least Significant Different). The results show that the dose group of the ethanol extrack of bitter melon fruit had comparable with positive control of Allopurinol in decrease uric acid levels. The conclusion was the ethanol extract of bitter melon fruit (Momordica charantia L.) had anti-hyperuricemic activity in male white rats (Rattus norvegicus) dose 0,9 mg, 1,8 mg and 3,6 mg.

 

Keywords  : Momordica charantia L., antihiperuricemia, Rattus norvegicus, caffeine.

ABSTRAK

Buah pare (Momordica charantia L.) adalah salah satu tanaman yang mengandung flavonoid yang diduga sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas antihiperurisemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas penurunan kadar asam urat dari ekstrak etanol buah pare pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini ialah eksperimen laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Sebanyak 15 ekor tikus dibagi dalam 5 kelompok perlakuan : kontrol negatif (CMC 1%), kontrol positif (Allopurinol), dan kelompok dosis uji yaitu pemberian ekstrak etanol buah pare 0,9 mg/200 gr BB; 1,8 mg/200 gr BB; 3,6 mg/200 gr BB. Induksi hiperurisemia dilakukan dengan kafein dosis 27 mg/200 gr selama 6 hari. Pengukuran kadar asam urat dilakukan sebelum induksi, 6 hari setelah diinduksi dan setiap 3 hari selama 9 hari perlakuan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan LSD (Least Significant Different). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok dosis ekstrak etanol buah pare memiliki aktivitas yang sebanding dengan kontrol positif allopurinol dalam menurunkan kadar asam urat. Kesimpulannya ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) memiliki aktivitas antihiperurisemia pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) pada dosis 0,9 mg/200 gr BB; 1,8 mg/200 gr BB; 3,6 mg/200 gr BB.

 

Kata kunci : Momordica charantia L., antihiperurisemia, Rattus norvegicus, kafein.

Downloads

Published

2020-11-27

How to Cite

Gultom, M. N. S., Queljoe, E. D., & Suoth, E. J. (2020). UJI AKTIVITAS PENURUNAN KADAR ASAM URAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KAFEIN. PHARMACON, 9(4), 479–486. https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.31352

Issue

Section

Articles