Ekstrak dan Fraksi Spons Stylissa carteri dari Perairan Pulau Manado Tua: Aktivitasnya Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Keywords:
Spons Stylissa carteri, antibakteri, ekstrak, fraksi, Disc diffusion Kirby and BauerAbstract
Peningkatan kasus infeksi di Indonesia beriringan dengan peningkatan kasus resistensi terhadap antibiotik. Keanekaragaman hayati khususnya bahan alam kelautan Indonesia dinilai memiliki potensi menghasilkan bahan antibakteri yang dapat dikembangkan menjadi kandidat antibiotik dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas Antibakteri dari ekstrak dan fraksi spons Stylissa carteri dari Perairan Pulau Manado Tua terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Proses ektraksi menggunakan pelarut etanol dan dilakukan fraksinasi menggunakan pelarut, n-heksan, kloroform, dan methanol. Uji antibakteri menggunakan metode difusi agar (Disc diffusion Kirby and Bauer). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol dari spons Stylissa carteri memiliki zona hambat paling besar terhadap bakteri Staphylococcus aureus (8,6 mm) dan fraksi n-heksan dari spons Stylissa carteri memilki zona hambat paling besar terhadap bakteri Escherichia coli (7,386 mm). Hasil aktivitas antibakteri berbeda signifikan, dimana kontrol positif yang digunakan berada pada kategori sangat kuat, sedangkan ekstrak maupun fraksi dengan aktivitas paling besar hanya sampai kategori sedang.Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 PHARMACON
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)