Identifikasi Medication Discrepancies Pada Proses Rekonsiliasi Obat Di Instalasi Rawat Inap Bedah Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
DOI:
https://doi.org/10.35799/pha.13.2024.50017Keywords:
Rekonsiliasi obat, Medication DiscrepanciesAbstract
Rekonsiliasi merupakan proses yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pengobatan berdasarkan hasil rekonsiliasi obat pada 56 pasien periode penelitian Januari – Maret 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien menunjukkan mayoritas pasien adalah laki-laki yaitu sebanyak 43 pasien (76,79%) dan jumlah pasien terbanyak pada kelompok usia dewasa (18-44) sebanyak 26 pasien (46,43%). Berdasarkan karakteristik jumlah obat pada data BPMH (Best Possible Medication History) menunjukan bahwa mayoritas pasien mengkonsumsi <5 jenis obat sebanyak 55 pasien (98,21%), di IGD sebagian besar mengkonsumsi <5jenis obat yaitu sebanyak 45 pasien (80,36%), pada karakteristik jumlah obat di instalasi mayoritas mengkonsumsi <5 jenis obat (53,57%) dan saat keluar rumah sakit mayoritas pasien diberikan <5 jenis obat yaitu 46 pasien (82,14%). Persentase Medication Discrepancies yaitu Incomplete prescription sebesar (28,57%), Omission medication (14,29%), dan perbedaan yang disengaja (100%).
Kata Kunci : Rekonsiliasi obat, medication discrepancies.
References
Allen, L. V. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6????ℎ Edition. Pharmaceutical Press. Washington. pp. 697-699.
Bates DW, Spell N, Cullen DJ, et al. The costs of adverse drug events in hospitalized patients. JAMA. 1997;277:307–11
Cornish, P.L., Knowles, S.R., Marchesano, R., Tam, V., Shadowitz, S., Juurlink, D.N., Etchells, E.E. Unintended medication discrepancies at the time of hospital admission. Arch Intern Med. 2005; 165:424-429.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Depkes RI, Jakarta.
Ferner, R.E., Aronson, J.K., 2006. Clarification of terminology in medication errors. Drug Saf. 29, 1011-1022.
Forster AJ. Clark HD. Menard A, Dupuis N, Chernish R. et. aI., Adverse events among medical patients after discharge from hospital. Can Med Assoc J. 2004; 170(3):345-349.
Herrero-Herrero Jl, Gracía-Aparicio J. Medication discrepancies at discharge from an internal medicine service, European Journal of Internal Medicine. 2011; 22: 43-48.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Utami, Yasnita Yekti. 2008. Skripsi. Kajian Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Evaluasi Drug Related Problems-nya Pada Bedah Othopaedi Kasus Fraktur Di Unit Bedah Rumah Sakit Panti Rapih. Universitas Sanata Darma Yogyakarta.
Wong, J.D., Jana, M.B., Gary, G.W., Shabbir, M.H.A., Jin, H.H., Annemarie, C., Gregory, R.P. & Olavo, A.F. Medication Reconcilliation at Hospital Discharge: Evaluating Descrepancies, Ann Pharmacother. 2008;42:1373-9.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Clarencia Kojongian, Surya Sumantri Abdullah, Weny Indayany Wiyono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)