STUDI PENGETAHUAN TENTANG POLA SWAMEDIKASI MASYARAKAT DALAM MENGATASI GEJALA BATUK DI PERUMAHAN ALLANDREW KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Authors

  • Jeremy Mamonto Unsrat
  • Weny Indayany Wiyono Universitas Sam Ratulangi
  • Deby Afriani Mpila Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35799/pha.13.2024.50123

Keywords:

Swamedikasi, Batuk, Masyarakat

Abstract

Self-medication for cough symptoms is an act of treating all cough complaints/symptoms in oneself using simple medicines that are obtained without a doctor's advice. This research was conducted using a descriptive analytic survey method with a cross sectional design by distributing questionnaires to the Allandrew Housing community. The purpose of this study was to determine the level of public knowledge about self-medication for cough symptoms and to find out the pattern of self-medication in the Allandrew Housing community. Based on research on 92 respondents, it showed that 90.22% of respondents were in the good category regarding knowledge about what self-medication was, the level of knowledge with the category was lacking in knowing the difference between expectorant and intuitive drugs with a proportion of 45.65% and the good category in distinguishing the types of cough medicines consumed with the proportion of 73.91%. The pattern of self-medication in this study is that people directly buy drugs at pharmacies with a proportion of 51.09% and choose chemical drugs for self-medication with a proportion of 56.52%.

 

Key words: Self-medication, Cough, Community.

References

Badan Pusat Statistik (BPS). 2009. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2009.

Jakarta: BPS

Cipolle, R. J., Strand, L. M., Morley, P. C. 1998. Pharmaceutical Care Practice. New York: Mc Graw-Hill Companies.

Chandrasoma dan Taylor. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi. Ed: ke-2. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. UU Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Dinas Kesehatan R.I. 2014. Pusat Data dan Informasi. Kementerian kesehatan R.I. Jakarta selatan.

Edmunds MW. 2010. Introduction to Cinical Pharmacology. 6th ed. Canada: Elsevier.

Fleckenstein, A.E., Hanson, G.R., & Venturelli, P.J. 2011. Drug and society (11th ed).

USA: Jones & Bartlett Publishers.

Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC.

Ikatan Apoteker Indonesia. 2014. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 49. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Ikawati, J. 2010. Cerdas Mengenali Obat. Yogyakarta: penerbit Kanisius. Hal. 18- 19.

Katzung BG. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik Ahli Bahasa: Aryandhito Widhi Nugroho, Loe Rendy, Winda Dwijayanthi. Ed. 10. Jakarta: EGC

Kemenkes. 2013. Riset Kesehatan Dasar2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Khotimah, D., Ramadhani F., Andryansah, L., Anwar M. 2023. Citra-Powder : Inovasi Etnomedisin Jeruk Nipis sebagai Obat Herbal Pereda Batuk Masyarakat Desa Karanglo Kidul. Jurnal Tadris IPA Indonesia, 3 (1).

Kumar. Vinay, et all. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC

Meity. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Notoatmodjo, S. 2014. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nugraha, W., Suwendar. Studi Pengetahun tentang Pola Swamedikasi Masyarakat dalam Mengatasi Gejala Batuk di Dusun Cibeber Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Prosiding Farmasi

Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Erlangga.

Ruli. 2013. Undang-Undang Kesehatan untuk SMK Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supardi, Sudibyo & Mulyono Notosiswoyo. 2006. Pengaruh Penyuluhan Obat Menggunakan Leaflet terhadap Perilaku Pengobatan Sendiri di Tiga Kelurahan Kota Bogor. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 9 No. 4.

Sontakke, S.D., Bajait, C.S., Pimpalkhute, S.A., Jaiswal, K.M., dan Jaiswal, S.R. 2011. Comparative study of evaluation of self-medication practices in first and third year medical students. International Journal of Biological & Medical Research; 2(2), 561-564.

Stephen. 2013. Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. Yogyakarta: D-Medika.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K.. 2010. Obat-Obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo

Triani, L., Hariyanto, Rizkifani, S. 2022. Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Prilaku Swamedikasi Vatik selama Masa Pandemi Covid-19. Journal Syifa and Clinical Research. 4(3).

Widayati A. 2006. Kajian Perilaku Swamedikasi Menggunakan Obat Anti Jamur Vaginal (“Keputihan”) Oleh Wanita Pengunjung Apotek Di Kota Yogyakarta Tahun 2006.

World Health Organization (WHO). 1998. The Role of The Pharmacist in Self-Care and Self-Medication. Hague, Netherland: WHO.

Weinberger, S. E., 2005. Cough and Hemoptysis. In: Kasper, D.L., Braunwald, E., Fauci, A. S., Hauser, S. L., Longo, D. L., Jameson, J.L., Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. USA: McGraw Hill.

Zeenot dan Stephen. 2013. Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. DMEDIKA cit Darwis, PA. 2017. Profil Swamedikasi Obat Anti Diare di Beberapa Apotek di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Malang : Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Mamonto, J., Wiyono, W. I., & Mpila, D. A. (2024). STUDI PENGETAHUAN TENTANG POLA SWAMEDIKASI MASYARAKAT DALAM MENGATASI GEJALA BATUK DI PERUMAHAN ALLANDREW KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO. PHARMACON, 13(2), 586–593. https://doi.org/10.35799/pha.13.2024.50123

Issue

Section

Articles