PROFIL PENGGUNAAN OBAT KLORFENIRAMIN MALEAT PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN BAILANG DAN KELURAHAN KAROMBASAN KOTA MANADO
DOI:
https://doi.org/10.35799/pha.3.2014.6042Abstract
PROFIL PENGGUNAAN OBAT KLORFENIRAMIN MALEAT PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN BAILANG DAN KELURAHAN KAROMBASAN KOTA MANADO
Sally Tuarissa Adeanne C. Wullur²â¾, Gayatri Citraningtyas¹â¾
¹â¾Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115
Â
ABSTRACT
Medication errors often occur in societies due to the lack of information about drugs is a good and correct. One of the thype of drugs that are already known by public is Klorfeniramin maleat (CTM). CTM is currently not only as drugs allergies but also as sleeping pills by human because negative effects that can use drowsiness. This research aims to examine drug use of CTM on the community in Bailang and Karombasan villages Manado. This research is descriptive and population of this research is the village community in Bailang and Karombasan ever using drugs CTM. Non-probability sampling with technique sampling is quota sampling where the 169 respondents to the village Bailang and 137 respondents to the village karombasan. This research is descriptive research by using questionnaires. Result of this study demonstrate a lack of understanding of the ages, educations, and occupations in Bailang and Karombasan villages. Abuse on the charactteristics of age tend to be found in the categoris 10-19 years old and 50 years old and above. On the caracteristics of education tend to be there is abuse in primary and junior Hight School education category. Drug abuse of CTM tends to be inversely proportional to education level of the peoples in term of the lower education level. In this case the caracteristics of the work are likely to occur in the private job and housewifes.
Keywords : CTM, Profile of drug use, Manado City community.
Â
ABSTRAK
Kesalahan pengobatan sering terjadi pada kalangan masyarakat akibat kurangnya informasi tentang penggunaan obat yang baik dan benar.Salah satu jenis obat yang sudah dikenal oleh masyarakat ialah Klorfeniramin maleat (CTM).CTM saat ini digunakan, tidak hanya sebagai obat alergi namun juga sebagai obat tidur oleh masyarakat karena efek samping yang dapat menimbulkan kantuk.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji profil penggunaan obat CTM pada masyarakat Kelurahan Bailang dan Kelurahan Karombasan di Kota Manado.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan populasi adalah masyarakat Kelurahan Karombasan dan Kelurahan Bailang yang pernah menggunakan obat CTM. Pengambilan sampel secara non probability dengan teknik pengambilan sampel secara quota sampling dimana 169 responden pada Kelurahan Bailang dan 137 responden pada Kelurahan Karombasan. Hasil penelitian menunjukan kurangnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat CTM yang benar berdasarkan indikasi sehingga CTM disalahgunakan sebagai obat tidur.Penyalahgunaan yang dilakukan pada masyarakat dapat dikategorikan sebagai drug abuse yaitu penyalahgunaan obat selain tujuan kesembuhan dengan tujuan mencapai kondisi semu dan drug misuse yaitu penggunaan obat yang tidak benar atau salah.Penyalahgunaannya ditemukan pada setiap karakteristik umur, pendidikan dan pekerjaan masyarakat di Kelurahan Bailang dan Kelurahan Karombasan.Penyalahgunaan pada karakteristik umur cenderung terdapat pada kategori umur 10-19 tahun dan 50 tahun ke atas.Pada karakteristik pendidikan cenderung terdapat penyalahgunaan pada kategori pendidikan SD dan SMP.Pada karakteristik pekerjaan cenderung terjadi pada kategori pekerjaan swasta dan ibu rumah tangga.
Â
Kata Kunci : CTM, Profil Penggunaan Obat, Masyarakat Kota Manado.
Â
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)