PERAN ANGGOTA DPRD FRAKSI PDI PERJUANGAN DALAM MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT KABUPATEN MINAHASA
DOI:
https://doi.org/10.35797/jp.v11i1.42657Abstract
Salah satu peran dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), adalah menyalurkan aspirasi masyarakat. Namun faktanya peran ini masih sering tidak dijalankan oleh anggota DPRD, atau kalaupun dijalankan itu tidak maksimal. Penelitian ini akan mengkaji peran anggota DPRD Kabupaten Minahasa, khususnya anggota fraksi PDI Perjuangan dalam menjalankan fungsi menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat Kabupaten Minahasa. Dengan menggunakan metode kualitatif, peran tersebut akan dikaji dengan pendekatan yang dikemukakan oleh Archon Fung yang dikutip Salman (2009:25), yang secara umum mengemukakan tentang metode untuk memahami aspirasi rakyat. Menurutnya untuk memahami aspirasi masyarakat dapat dilihat dari luas lingkup partisipasi. Kemudian yang berikutnya dapat dilihat dari bagaimana jenis komunikasi yang terjadi antara pemerintah dengan warganya, apakah satu arah atau timbal balik. Model komunikasi timbal balik memberikan ruang yang lebih luas bagi proses penyerapan aspirasi yang lebih berkualitas. Temuan penelitian menggambarkan anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan terlihat sangat berperan sebagai komunikator dalam menyampaikan aspirasi masyarakat Kabupaten Minahasa. Terkait bentuk komunikasi yang dilakukan anggota DPRD terhadap konstituennya dalam waktu reses dilakukan dengan cara komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan dalam menyerap aspirasi konstituen di masing-masing daerah pemilihan, diantaranya adalah masalah waktu reses yang singkat, jadwal kegiatan reses yang sering berbenturan dengan undangan agenda yang dibuat oleh instansi atau lembaga lainnya secara mendadak yang harus di hadiri oleh anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan sehingga menganggu jadwal reses, selain itu partisipasi masyarakat yang masih rendah, ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran msyarakat dalam memenuhi undangan reses yang dilakukan angota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, kemudian faktor ketersediaan anggaran reses juga cukup mempengaruhi kwantitas dari peserta reses karena berkaitan dengan konsumsi dan akomudasi dari peserta reses.
Â
Kata Kunci: Peran; Anggota DPRD; Aspirasi Masyarakat
Â
Â
Â
ABSTRACT
One of the roles of the members of the Regional People's Representative Council (DPRD), is to channel the aspirations of the community. However, the fact is that this role is often not carried out by DPRD members, or even if it is carried out it is not optimal. This research will examine the role of members of the Minahasa Regency DPRD, especially members of the PDI Perjuangan fraction in carrying out the function of absorbing and channeling the aspirations of the people of Minahasa Regency. By using qualitative methods, this role will be studied with the approach proposed by Archon Fung, quoted by Salman (2009: 25), which generally suggests methods for understanding people's aspirations. According to him, understanding the aspirations of the community can be seen from the broad scope of participation. Then, it can be seen from the type of communication that occurs between the government and its citizens, whether one-way or reciprocal. The reciprocal communication model provides a wider space for the process of absorbing higher quality aspirations. The research findings describe DPRD members from the PDI Perjuangan fraction that appear to have a very important role as communicators in conveying the aspirations of the people of Minahasa Regency. Regarding the form of communication made by DPRD members to their constituents during recess, it is carried out by means of personal communication, group communication and mass communication. There are several factors that can influence DPRD members from the PDI Perjuangan faction in absorbing the aspirations of constituents in each electoral district, including the short recess time issue, the schedule of recess activities that often collide with agenda invitations made by other agencies or institutions suddenly that must attended by members of the PDI Perjuangan faction DPRD that disturbed the recess schedule, besides that public participation was still low, this could be seen from the level of community attendance in fulfilling the recess invitation made by members of the PDI Perjuangan Faction DPRD, then the recess budget availability factor also quite affected the quantity recess participants because it is related to the consumption and accommodation of recess participants.
Â
Keywords: Role;Legislative Members; Community Aspirations