UTILIZATION OF KEPOK BANANA SKIN WASTE AS LIQUID ORGANIC FERTILIZER IN PLANTS

Authors

  • Sriwani Lamasrin Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115, Indonesia
  • Adeleyda M.W. Lumingkewas Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35791/jat.v1i1.33981

Keywords:

skin, banana, fertilizer, trash

Abstract

Indonesian people of all ages and social status love bananas, because the price is relatively affordable. Bananas can be consumed directly (fresh) or in processed form, for example, fried (Rohma, 2016). Kepok banana peels, if left unchecked, the banana peels can cause a buildup of garbage (Rambitan and Mirna, 2013). Based on this, a solution is needed to deal with the banana peel of Kepok. One solution that can be done is that Kepok banana peels are used and processed into organic fertilizer. The use of organic fertilizers that utilize organic waste through a decomposition process by microorganisms, can preserve the environment. Utilization of kepok banana peel waste as organic fertilizer is more useful, for example, it is processed into liquid organic fertilizer (POC). Paradoksi et al (2014) stated that liquid organic fertilizers have advantages, namely that the nutrients contained are contained more quickly and are easily absorbed by plant roots, while inorganic fertilizers have a negative impact on the environment. The results of Nabilah's research (2019) stated that Kepok banana peel fruit can be used as liquid organic fertilizer, the results of research on green spinach (Amaranthus gracilis Desf) showed an increase in plant growth, namely the length and width of the leaves at a concentration of 10 ml / L.

Keywords: skin; banana; fertilizer; trash

Abstrak

Masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan umur maupun status sosial menggemari pisang, karena harganya yang relatif terjangkau. Pisang dapat dikonsumsi secara langsung (segar) ataupun dalam bentuk olahan misalnya digoreng (Rohma, 2016). Kulit buah pisang kepok, apabila dibiarkan begitu saja kulit pisang tersebut dapat menyebabkan penumpukan sampah (Rambitan dan Mirna, 2013). Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan solusi untuk  menangani kulit buah pisang kepok. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu kulit buah pisang kepok dimanfaatkan dan diolah menjadi bahan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik yang memanfaatkan sampah-sampah organik melalui proses dekomposisi oleh mikroorganisme, dapat menjaga kelestarian lingkungan. Pemanfaatan sampah kulit buah pisang kepok sebagai pupuk organik yang lebih bermanfaat, misalnya diolah menjadi pupuk organik cair (POC). Paradoksi dkk (2014) menyatakan bahwa pupuk organik cair memiliki kelebihan yakni unsur hara yang dikandung lebih cepat dan mudah diserap oleh akar tanaman, sedangkan pupuk anorganik memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Hasil penelitian Nabilah (2019) menyatakan bahwa buah kulit pisang kepok dapat dijadikan pupuk organik cair, hasil penelitian pada tanaman bayam hijau (Amaranthus gracilis Desf) menunjukkan peningkatan pertumbuhan tanaman yaitu panjang dan lebar daun pada pemberian konsentrasi 10 ml/L.

Kata kunci: kulit; pisang; pupuk; sampah

References

Ambar Pratiwi (2019) Pengaruh pupuk organik cair kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. balbisina colla.) terhadap pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus gracilis Desf).

Hidayat. 2013. Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L) Pada Inceptiol Dengan Aplikasi Kompos Tandan Kosong Kelapa sawit. Jurnal Agroteknologi Universitas Riau. Vol. 7. No. 2. H. 1-9.

Nabilah R.A, Pratiwi A. 2019. Pengaruh Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca L). terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus gracilis Desf). Prosiding Symposium on Biology Education) Prodi Pendidikan Biologi. FKIP. Universitas Ahmad Dahlan 30 Agustus 2019. E-ISSN 2528-5726.

Paradosi, A, Irianto, H, Mukhsin. 2014. Respon tanaman sawi terhadap pupuk organik cair Limbah sayuran pada lahan kering Ultisol. Var. Balbisina colla Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Palembang.

Pracaya. 2009. Bertanam Sayur Organik (Edisi Revisi), Jakarta: Penebar Swadaya.

Rambitan, 2013. Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Risky, Ayu. 2015. Pengaruh Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok Terhadap Pertumbuhan Sawi, Skripsi. Fakultas dan Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Rista W. M. 2019. Aplikasi Pupuk Organik Cair Dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah ( Capsicum annuum L.)

Rohma, Yuliawati. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub sektor Holtikultura: Pisang. Jakarta. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.

Safitri, M, dkk. 2015. Pengaruh Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit. Jurnal Biopendix. Vol.1. No. 1.

Sunarjono, 2014 dan Novriani, 2014 Selada (Lactuca sativa L) Permintaan Sayuran Di Indonesia Meningkat Kandungan Gizi Pada Tanaman Selada Di Indonesia.

Yusmaidar, Jamaluddin, 2016. Pengaruh Pemberian POC Kulit Pisang Kepok Terhadap Pertumbuhandan Produksi Tanaman Sawi Pahit (Brassica juncea L)

Downloads

Published

2020-03-18

How to Cite

Lamasrin, S., & Lumingkewas, A. M. (2020). UTILIZATION OF KEPOK BANANA SKIN WASTE AS LIQUID ORGANIC FERTILIZER IN PLANTS. Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 1(1), 20–23. https://doi.org/10.35791/jat.v1i1.33981