Perbandingan Uji Antimikroba Minyak Hasil Pengolahan Limbah Sarung Tangan Lateks Pasca Sterilisasi Secara Pirolisis Terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus

Authors

  • Lusi Anggraeni Putri Prodi Diploma Analis kesehatan, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih, Indonesia
  • Novi Fitria Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN dan Prodi S1 Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
  • Tia Fitria Prodi S1 Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
  • Anita Oktari Prodi Diploma Analis kesehatan, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih, Indonesia
  • Inggis Pinarti Prodi S1 Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
  • Tiny Agustini Koesmawati Prodi S1 Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
  • Agie Adhitya Gunawan Prodi S1 Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
  • Umi Hamidah Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN

Keywords:

Bacillus subtilis, Limbah Medis, Pirolisis, Sarung Tangan Lateks, Staphylococcus aureus, zona hambat

Abstract

Sarung tangan lateks yang berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan merupakan limbah padat medis yang bersifat infeksius. Pengolahan limbah sarung tangan lateks dapat dilakukan dengan metode pirolisis untuk mendapatkan minyak (crude oil) yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif. Namun pengujian parameter biologi seperti zona hambat kajiannya masih terbatas. Hal ini penting dilakukan untuk menganalisis efektivitas mikroorganisme dalam mendegradasi minyak. Sebagai upaya menurunkan kadar pencemaran minyak, sehingga dilakukan perbandingan uji antimikroba antara Bacillus subtilis (B. subtilis) sebagai bakteri hidrokarbonoklastik dan Staphylococcus aureus (S. aureus) sebagai bakteri non-hidrokarbonoklastik. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan zona hambat yang terbentuk dari sampel minyak hasil pirolisis terhadap kedua bakteri dengan metode sumuran. Hasil analisis zona hambat minyak terhadap bakteri B. subtilis dan S. aureus menunjukkan rata – rata zona hambat 8,5 mm (kategori sedang) dan 18,12 mm (kategori kuat). Semakin kecil rata-rata zona hambat maka kategorinya semakin lemah, namun menunjukkan  bakteri semakin efektif dalam mendegradasi minyak. Hasil uji T menunjukkan nilai Sig 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa sifat dan jenis bakteri memberikan rata-rata zona hambat secara signifikan, maka B. subtilis (bakteri hidrokarbonoklastik) lebih baik dalam mendegradasi minyak dibandingkan dengan S. aureus (bakteri non-hidrokarbonoklastik). Perbedaan zona hambat menunjukkan perbedaan sensitivitas antara kedua jenis bakteri terhadap senyawa yang terkandung dalam minyak hasil pirolisis dari limbah sarung tangan lateks.

Downloads

Published

2025-01-08

How to Cite

Putri, L. A., Fitria, N., Fitria, T., Oktari, A., Pinarti, I., Koesmawati, T. A., Gunawan, A. A., & Hamidah, U. (2025). Perbandingan Uji Antimikroba Minyak Hasil Pengolahan Limbah Sarung Tangan Lateks Pasca Sterilisasi Secara Pirolisis Terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Terapan, 2(1), 14–18. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/semnas-sinta/article/view/59751