Studi Pengaruh Beban Gandar Dan Drainase Terhadap Indeks Kondisi Perkerasan Jalan Pada Ruas Jalan Manado-Amurang
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v16i70.21588Abstract
Jalan merupakan prasarana penting dalam kegiatan transportasi karena sebagian besar pergerakan barang maupun jasa di Indonesia menggunakan moda angkutan darat. Ruas Jalan Manado -Amurang merupakan Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Kabupaten/Kota sehingga banyak dilewati oleh berbagai jenis kendaraan, dan 36,84% merupakan kendaraan berdimensi besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan nilai indeks kondisi perkerasan jalan pada Titik Pengamatan I STA 16+400 s/d 17+400 (Desa Ranowangko) dan Titik Pengamatan II STA 34+500 s/d 35+500 (Desa Popontolen), dengan kumulatif beban sumbu standar yang sama namun kondisi sistem drainase yang berbeda pada kedua titik pengamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini guna menilai kondisi perkerasan jalan yaitu dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). PCI ini merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar diantara 0 sampai 100. Nilai 0 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak dan nilai 100 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sempurna, sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan kadar kerusakan yang terjadi. Penelitian ini dilakukan secara visual dengan panjang pengamatan 1.0 km untuk setiap titik pengamatan, yang kemudian dibagi menjadi beberapa segmen dengan ukuran 50 x 6 m per segmen untuk titik pengamatan I, dan 50 x 6,5 m per segmen untuk titik pengamatan II. Untuk Analisa data beban gandar berdasarkan metode Bina Marga 2013. Ruas jalan Manado -Amurang terakhir dioverlay pada tahun 2008, setelah 10 tahun ruas jalan dioverlay dihitung kumulatif beban sumbu standar dan diperoleh 25.706.604 ESAL.Untuk kondisi sistem drainase titik pengamatan I tidak meiliki sistem drainase, dan untuk titik pengamatan II memilki sistem drainase yang baik. Hasil analisa menunjukkan kerusakan yang terjadi pada kedua titik pengamatan antara lain Lubang (potholes), Retak Buaya (alligator cracking), Tambalan Galian Utilitas (utility cut patching), Pelapukan dan Pelepasan Butir (weathering and raveling), Retak Tepi (edge cracking), Penurunan Bahu Jalan (lane/shoulder drop off), Alur (rutting) , dan Amblas (depressions). Nilai PCI rata-rata untuk ruas jalan desa Ranowangko adalah 64,26 dikategorikan dalam kondisi Baik(Good), namun pada beberapa segmen yaitu segmen 1,8,10,18, dan 20 mengalami kerusakan yang perlu suatu penanganan serius. Sedangkan untuk ruas jalan desa Popontolen diperoleh nilai PCI rata-rata adalah 73,08 yang dikategorikan dalam kondisi Sangat Baik (Very Good), dan setiap segmen dalam kondisi baik sampai sempurna. Untuk rekomendasi penangananan perbaikan kerusakan jalan yang sesuai untuk kedua titik pengamatan adalah program tambalan (patching), dilapisi ulang (overlay) dan selanjutnya dilakukan pemeliharaan rutin.