Tinjauan Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Metode Biofilter Di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Kota Manado
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v19i77.34172Abstract
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Biofilter di kelurahan Malendeng yang telah beroperasi selama 7 tahun merupakan instalasi yang menggunakan pemanfaatan media bantuan atau penyangga bagi mikroorganisme untuk melekat dan berkembang biak, yang berfungsi sebagai media pengurai zar pencemar pada air limbah. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode sampling parameter, wawancara, dan pengamatan langsung pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Penelitian ini juga menganalisis kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) lewat pengujian parameter TDS, TSS, COD, BOD, dan T.Coliform menggunakan standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.Secara keseluruhan, kinerja IPAL dapat dikatakan terhambat, dikarenakan ditemukannya penumpukan lumpur tinja pada 6 dari 8 bak pengolahan yang ada. Berdasarkan pengujian laboratorium dan penghitungan STORET, TDS dan TSS dinyatakan memenuhi standar baku mutu, sedangkan COD, BOD, dan T.Coliform tidak memenuhi standar baku mutu yang telah ditentukan. Oleh karna itu, diberikan rekomendasi teknis berupa memaksimalkan fungsi dari mikroorganisme dengan penambahan bak biofilter, dalam hal penguraian zat pencemar. Perubahan arah IPAL yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi gravitasi pada pengaliran air limbah.
Kata kunci – IPAL Biofilter, kelurahan Malendeng