Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Kiniar Di Kota Tondano
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v19i77.34282Abstract
Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik berbasis masyarakat adalah salah satu cara pemerintah untuk penanganan pembuangan air limbah rumah tangga.. Pada operasional IPAL terdapat permasalahan seperti hasil effluent yang berbau busuk dan memiliki warna keruh. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efisiensi IPAL yang sudah beroperasi selama lima tahun dengan melakukan perbandingan dengan IPAL lain yang sudah beroperasi lima tahun dengan sistem AF dan ABR. Analisis data mencakup analisa kualitas effluent terhadap baku mutu, observasi kondisi eksisting IPAL Komunal, perbandingan sistem kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah, efisiensi penurunan kadar parameter Total Nitrit, Total Fhospat dan TSS dan penentuan indeks pencemaran pada air. Pada KSM Kiniar memiliki debit limbah sebesar 9.52 m3/hari, effluent yang dihasilkan dengan parameter Total Nitrit <0.002 mg/L, Total Fosfat 12mg/L dan TSS 10mg/L dengan efisiensi removal masing- masing 0% mg/L,1,6% mg/L dan 85% mg/L. pada KSM Manguni memiliki debit rata – rata air limbah sebesar 6.9 m3/hari, effluent yang dihasilkan dengan parameter Total Nitrit 0,0072 mg/L, Total Fosfat 6.62 mg/L, dan TSS 58 mg/L dengan efisiensi removal masing – masing 16% mg/L, 14% mg/L dan 16% mg/L. Pada KSM Gerbang Manguni memiliki debit rata – rata air limbah sebesar 9.92 m3/hari, effluent yang dihasilkan dengan parameter Total Nitrit 0,033 mg/L, Total Fosfat 6.30mg/L dan TSS 113,33 mg/L dengan efisiensi removal masing – masing 89% mg/L, 53% mg/L dan 98% mg/L. Pada masing – masing IPAL memiliki indeks pencemaran tergolong cemar ringan. Penyebab IPAL Komunal tidak optimal adalah masih ada hanyutan sampah padat pada bak Inlet, nilai effluent pada ketiga IPAL masih ada melebihi batas baku mutu dan kurangnya pemeliharaan oleh pengguna maupun pengelola IPAL Komunal.
Â
Kata kunci – evaluasi IPAL, limbah domestik, anaerobic filter, anaerobic baffled reactor
Â