PENGENDALIAN BIAYA BAHAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA VARIAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Menara Suar Gunung Wenang Tahap II)

Authors

  • Grace Y. Malingkas

DOI:

https://doi.org/10.35793/jts.v9i56.3935

Abstract

Kemajuan di sektor pembangunan akhir-akhir ini berkembang semakin pesat. Tetapi terkadang dalam dalam pelaksaan suatu proyek selalu mengalami hambatan baik dari segi biaya maupun waktu. Pada proyek pembangunan Menara Suar Gunung Wenang, dalam pelaksanaannya pihak kontraktor dituntut untuk menyelesaikan proyek sesuai jadwal dan anggaran biaya yang telah disepakati sebelumnya, sehingga tidak terjadi adanya penyimpangan yang dapat merugikan pihak pelaksana. Khususnya penyimpangan terhadap anggaran yang telah ditetapkan. Kondisi yang terjadi dapat dihindari dengan melakukan tindakan pengendalian.
Metode yang digunakan dalam suatu pengendalian adalah Metode Analisa Varian. Pengendalian bertujuan untuk dapat mengetahui seberapa besar total biaya perencanaan (standar) dan total biaya pelaksanaan (aktual). Dengan melakukan perhitungan perbandingan antara biaya standar dan biaya aktual maka akan dapat terlihat varian apa yang terjadi positif maupun varian negatif. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian akan diaplikasikan pada tabel pelaporan varian dan grafik “Sâ€, sehingga dapat diperoleh seberapa besar varian yang paling dominan terjadi selama masa hari kerja.
Penerapan Metode Analisa Varian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Menara Suar Gunung Wenang Tahap II untuk rangkaian pekerjaan GRC Board, pada biaya bahan dan upah selama masa kerja 7 minggu. Analisa dilakukan setiap minggunya dengan data sekunder yang diperoleh dari pihak kontraktor pelaksana. Analisa perhitungan biaya standar diperoleh dari data-data dari RAB, sedangkan analisa biaya aktual diperoleh data-data dari daftar aktual dari pihak pelaksana.
Berdasarkan hasil analisa dengan penerapan metode Analisa Varian diperoleh total biaya perencanaan sebesar Rp 305.379.489,- dan total biaya pelaksanaan di lapangan sebesar Rp 299.070.642,-. Dengan varian dominan yang terjadi pada minggu ke-12 hari kerja sebesar Rp 8.579.570,- sebagai varian negatif (-). Berdasarkan hasil perbandingan dengan grafik “S‟, maka diperoleh biaya varian total sebesar Rp 6.308.847,- sebagai varian positf (+). Jadi, disimpulkan bahwa dari hasil perbandingan pihak pelaksana memperoleh keuntungan sehingga tidak kembali melakukan tindakan koreksi.
Kata kunci : analisa varian, biaya aktual, biaya standar, pengendalian

Downloads

Published

2011-08-15