Studi Tentang Faktor-Faktor Penentu Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan Bidang Pekerjaan Umum Di Kota Bitung
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v20i81.42019Abstract
Kota Bitung sebagai salah satu pintu gerbang di Sulawesi Utara yang secara Nasional, maupun Internasional mempunyai kedudukan dan peranan penting sebagai kota pelabuhan perlu mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakatnya untuk membangun kota dan mengupayakan agar potensi alamnya dapat mendatangkan devisa bagi kesejahteraan penduduknya. Untuk itu dibutuhkan adanya suatu kerjasama yang baik dan saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat melalui wadah atau instansi teknis pelaksana pembangunan seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kota Bitung. Instansi ini diharapkan agar memperhatikan, membina, bahkan memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi kebaikan dan kemajuan kota. Musyawarah pembangunan desa (Musbangdes) yang selama in dijalankan secara rutin untuk pengusulan program pembangunan dirasakan perlu untuk diberdayakan secara tulus dan sungguh-sungguh sehingga apa yang dirasakan perlu diprogramkan itulah yang menjadi prioritas utama untuk dikerjakan dalam proyek pembangunan, sehingga masyarakat tidak apriori bahkan mau memberikan dirinya untuk berpartisipasi, karena merasa dihargai dan didengar akan usulan-usulannya. Suatu model yang ideal dan dapat dijadikan acuan dari peran serta adalah pembangunan gedung ibadah, seperti gereja, dimana secara mandiri jemaat merasa terpanggil dan mau memberikan dirinya sejak dari perencanaan, usaha dana, sampai pada pelaksanaan bahkan Kontrol atau evaluasi yang pada gilirannya wadah tersebut digunakan bersama untuk kepentingan bersama, dan akhirnya rasa kecintaan memiliki akan wadah tersebut sangat tinggi.
Untuk itu dibutuhkan suatu kajian melalui penelitian tentang faktor-faktor penentu peran sera masyarakat dalam pembangunan bidang pekerjaan umum, dengan metode survey dan teknik pengumpulan data yang menggunakan kuisioner, serta wawancara dengan masyarakat yang terlibat langsung dalam musbang maupun yang tidak masing-masing berjumlah 150 orang pada 15 Kelurahan yang ada di Kota Bitung.
Adapun hail analisis data dengan metode pengujian Chi-Square ternyata memberikan gambaran bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tentang peran serta masyarakat adalah Informasi yang diterima masyarakat dengan hasil uji 17,328 dan Status kepemilikan lahan dengan hasil uji 53,125 yang mana kedua faktor ini adalah unggulan yang harus diperhatikan, sedangkan faktor pendidikan hasil ujinya hanya 6,838 dan domisili hasil ujinya hanya 10,413 serta pendapatan hasil ujinya hanya 4,918 melihat dari hasil uji ini maka dapatlah disimpulkan sebagai berikut Bahwa Faktor- faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat dalam bidang pembangunan di Kota Bitung adalah Status Kepemilikan lahan, Informasi yang diterima masyarakat, pendidikan dan domisili. Sedangkan peran serta masyarakat di kota Bitung yang selama ini ada dan terjadi hanya sebatas pada memberikan usulan program yang telah ditentukan oleh pemerintah terlebih dahulu' sedangkan peran serta dalam bentuk tenaga dan pengawasan sangat kecil dan terbatas pada masyarakat ber profesi dan keahlian yang sesuai. Pada dasarnya masyarakat Kota Bitung adalah masyarakat yang ingin mandiri, dan memiliki keinginan-keinginan sendiri dalam mengatur pembangunan pad lingkungannya, ternyata hal ini sejalan dengan Misi Kota Bitung itu sendiri yaitu menciptakan masyarakat yang berkualitas, berkemampuan tinggi, mandiri dan mampu bersaing dengan tetap menjaga kelestarian nilai-nilai budaya, untuk itu memberikan pelayanan kepada masyarakat dibutunkan ketulusan dan kesungguhan dari pihak pemerintah dan sebaiknya tidak hanya menjadi penyedia tetapi lebih dari itu yakni sebagai pemberdaya.
Â
Kata kunci – masyarakat, pembangunan, Pekerjaan Umum, Kota Bitung