Analisis Kinerja Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v20i81.42567Abstract
Melalui hasil observasi dilapangan diketahui RS. Bhayangkara Tk. III Manado telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), meskipun demikian limbah yang dihasilkan dikhawatirkan masih mengandung bahan berbahaya yang memiliki potensi yang berdampak penting terhadap penurunan kualitas lingkungan dan secara langsung memiliki potensi bahaya kesehatan bagi penduduk sekitar rumah sakit. Hal ini terlihat dari adanya septic tank pada setiap bangunan unit-unit kesehatan dan perawatan pasien yang dilengkapi dengan bak kontrol untuk mengolah air limbah terutama dari toilet sehingga proses anaerobik dapat terjadi untuk meminimalisasi parameter pencemar terutama COD dan BOD sebelum diolah di IPAL. Untuk limbah non-WC seperti air cucian dari westafel atau keran-keran pada setiap unit kesehatan langsung dialirkan ke IPAL. Analisis data primer meliputi pengambilan sampel air limbah dan analisis di laboratorium menggunakan parameter yaitu pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa IPAL yang dimiliki RS. Bhayangkara Tk. III Manado termasuk dalam kategori cukup efisien. Cukup efisien kinerja IPAL tersebut dapat dilihat dari penurunan kandungan BOD dari 76 mg/l menjadi 1 mg/l dengan efisiensi 98,68%, kandungan COD dari 79 mg/l menjadi <1,44 mg/l dengan efisiensi >98,18%, kandungan TSS dari 28 mg/l menjadi 1 mg/l dengan efisiensi 96,43%, kandungan Minyak dan Lemak dari 1,4 mg/l menajdi 1,0 mg/l dengan efisiensi 28,57%, dan Amoniak dari 72 mg/l menjadi 4 mg/l dengan efisiensi 94,44%. Jenis IPAL yang digunakan adalah IPAL Biofilter Anaerobic Aerobic dengan merk produk Biofive. Kiranya penelitian ini bisa Memberikan kontribusi ilmiah terhadap peningkatan kinerja sistem IPAL RS. Bhayangkara Tk. III Manado agar efluen yang dihasilkan sesuai dengan baku mutu.
Kata kunci – IPAL, RS Bhayangkara Tk. III Manado, parameter Limbah Cair