Kinerja Simpang Tak Bersinyal Di Jln. Wolter Mongisidi - Jln. Sea Di Kota Manado
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v20i82.44161Abstract
Kota Manado merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Utara dengan luas wilayah 15.727 hektar dan jumlah penduduk 433.635 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota Manado 2019). Kota Manado sebagai kota sentral ekonomi di daerah Sulawesi Utara merupakan kota yang mempunyai perkembangan yang pesat. Perkembangan ini terjadi di beberapa sektor, antara lain; perdagangan, jasa, pendidikan dan transportasi. Kondisi ini, secara tidak langsung, mengakibatkan munculnya beberapa masalah lalu lintas seperti kemacetan, yang terjadi di jalan Wolter Mongisidi simpang jalan Sea,yang menjadi objek dari penelitian ini. Permasalahan tersebut merupakan topik penelitian ini. Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lokasi penelitian yaitu, data geometrik, volume kendaraan, kecepatan kendaraan. Data sekunder yang dibutuhkan, seperti; peta lokasi dan data jumlah penduduk, didapatkan dari instansi terkait. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Survey dilakukan selama 1 hari yaitu senin, pada jam 06:00 WITA sampai 19:00 WITA. Dari hasil perhitungan simpang didapat volume tertinggi pada simpang 568,1 smp/jam, nilai kapasitas (C) = 3148,504 smp/jam, dan derajat kejenuhan (DS) = 0,67. Dan tingkat pelayanan C dengan nilai Derajat kejenuhan yaitu 0,67 antara 0,45 – 0,74. Yang berarti arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan. Panjang antrian dari skenario izinkan belok kanan. Pada pendekat barat menghasilkan Qm = 32,87 m pada pendekat timur, Qm = 269,88 m dan pada pendekat selatan Qm = 266,93 m. Dan panjang antrian dengan data existing di dapat pada pendekat barat menghasilkan Qm = 0 m pada pendekat timur, Qm = 0 m dan pada pendekat selatan Qm = 390,895 m.
Kata kunci – volume, kapasitas, tingkat pelayanan, derajat kejenuhan, panjang antrian