Analisis Tinggi Muka Air Banjir Sungai Bailang Di Lorong Simphony Kelurahan Sumompo Kota Manado

Authors

  • Nadia C. Mawikere Universitas Sam Ratulangi
  • Jeffry S. F. Sumarauw Universitas Sam Ratulangi
  • Cindy J. Supit Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35793/jts.v20i82.44176

Abstract

Sungai Bailang merupakan salah satu sungai yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Aliran sungai Bailang mengairi beberapa kelurahan di Kecamatan Tuminting yaitu Sumompo dan Tuminting. Di bantaran sungai Bailang merupakan wilayah yang rawan terjadi banjir. Sungai bailang merupakan salah satu sungai yang memberikan dampak kerusakan karna banjir pada tahun 2014.  Terjadinya banjir di sungai Bailang karena aliran air berlebihan merendam daratan yang disebabkan oleh intensitas air hujan yang sangat tinggi sehingga melebihi kapasitas debit air pada penampang sungai yang tersedia. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan Bailang. Data curah hujan yang digunakan adalah data hujan harian maksimum tahun 2011 s/d 2020. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kelibrasi parameter HSS SCS dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow, dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan paramtere terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukan untuk penampang STA 0+25 masih mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, sedangkan 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun sudah tidak mampu ditampung. Untuk STA 0+50 hanya mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, selain itu sudah meluap melebihi penampang sungai. Untuk STA 0+75 hanya mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun selain itu sudah meluap melebihi penampang sungai. Untuk STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175, dan STA 0+200 tidak mampu untuk menampung semua debit banjir kala ulang.

 

Kata Kunci - sungai Bailang, analisis tinggi muka air banjir, HEC-HMS, HEC-RAS

Downloads

Published

2022-12-01

Issue

Section

Articles