Analisis Pola Transpor Sedimen Di Sungai Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v20i82.44179Abstract
Secara alami sungai merupakan sarana transpor aliran air dan sedimen. Debit aliran dan sedimen bervariasi, sehingga akan mempengaruhi bentuk morfologi sungai. Sungai Bailang adalah salah satu sungai yang berada di kota Manado, banjir yang terjadi dapat mengikis sungai dan dataran banjir, mengangkut sedimen, dan memindahkan ke arah hilir sehingga menimbulkan dampak negatif. Diperlukan analisis transpor sedimen pada lokasi terpilih yakni Sungai Bailang di Titik Jembatan Bailang. Analisis angkutan sedimen dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Untuk pemodelan hujan aliran pada program HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Aliran dasar (baseflow) dengan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Debit puncak 3,6 m3/detik. Selanjutnya analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan HEC-HMS. Debit puncak kala ulang 2 tahun dimasukkan dalam program HEC-RAS untuk menghitung angkutan sedimen adalah sebesar 18,8 m3/detik diasumsikan sebagai debit dominan (dominant discharge). Analisis transpor sedimen menggunakan program komputer HEC-RAS dengan metode Meyer Peter Muller (MPM) membutuhkan data penampang sungai, karakteristik saluran untuk nilai n Manning, debit dominan, dan data sedimen. Hasil simulasi menunjukan bahwa pada penampang sungai Bailang yang ditinjau terjadi esrosi dan sedimentasi.
Kata kunci – sungai Bailang, banjir, transpor sedimen, HEC-HMS, HEC-RAS