Optimalisasi Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Perangkat Lunak PTV VISSIM (Studi Kasus: Simpang Bersinyal Patung Kuda Paal 2)
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v20i82.44191Abstract
Persimpangan menjadi salah satu titik yang sering terjadi permasalahan lalu lintas. Di kota manado salah satu simpang yang mengalami permasalahan akibat panjang antrian yang tinggi dan tundaan yang lama adalah simpang bersinyal Patung Kuda Paal 2. Simpang ini memiliki empat lengan yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso, Jalan Maesa dan Jalan Rajawali, yang menjadi akses penting di kota Manado. Volume kendaraan yang cukup besar dan akan terus bertambah setiap tahun sebagai dampak dari perkembangan kota. Pemasangan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) sebagai penanganan konflik tidak sepenuhnya menekan permasalahan yang terjadi, penggunaan waktu sinyal yang tidak sesuai dengan kondisi arus lalu lintas mengakibatkan tingkat pelayanan yang masih rendah dan tidak maksimal, dengan kondisi ini maka perlu dilakukan peningkatan kinerja simpang melalui penyesuaian sinyal lalu lintas berdasarkan kondisi arus lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja simpang bersinyal pada kondisi eksisting, kemudian melakukan optimalisasi kinerja simpang malalui penyesuaian sinyal lampu lalu lintas, dengan membandingkan hasil analisa pada kondisi eksisting dan analisa setelah optimalisasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pemodelan dari PTV Vissim melalui proses simulasi untuk mendapatkan hasil output. Pengamatan dilakukan selama 3 hari yaitu Kamis 17 Februari 2022, Jumat 18 Februari 2022 dan Sabtu 19 Februari 2022 pada jam sibuk pagi pukul 08.00-10.00 WITA, jam puncak siang pukul 12.00-14.00 WITA dan jam puncak malam pukul 17.00-19.00 WITA. Data hasil survey yang diperoleh berupa data volume lalu lintas, data geometrik, data kecepatan, data driving behavior, dan waktu sinyal serta pergerakkan lalu lintas. Optimalisasi kinerja simpang dilakukan dengan tiga skenariodengan hasil optimalisasi yang terbaik diperoleh pada skenario ketiga dengan melakukan perubahan pada geometrik simpang serta melakukan optimasi pada waktu hijau berdasarkan waktu siklus dan fase eksisting dimana diperoleh peningkatan yang signifikan untuk panjang antrian dari 52,43 m menjadi 29,99 m, tundaan dari 35,95 det/kend menjadi 33,36 det/kend, rasio angka henti dari 0,91 menjadi 0,77 serta tingkat pelayanan dari D meningkat menjadi tingkatan C.
Kata kunci – simpang, PTV Vissim, optimalisasi