Strategi Penawaran Pada Proyek Konstruksi Bangunan Di Kota Tomohon Dengan Menggunakan Pemodelan Friedman
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v21i83.46678Abstract
Dalam mendapatkan suatu proyek akan melalui proses tender yang didalamnya terdapat tahap yang penting yaitu tahap penawaran. Dalam pelelangan kontraktor dihadapkan pada dua kondisi yang bertolak belakang yaitu jika menjadi penawar terendah maka keuntungan yang diperoleh sangat kecil namun peluang memenangkan tender semakin besar sedangkan jika penawaran yang diusulkan tinggi maka profit yang didapat besar namun peluang menang tender menjadi kecil karena dapat dimenangkan oleh penawar dengan harga yang lebih rendah. Agar kontraktor dapat membuat penawaran yang lebih akurat dan efektif terhadap pelelangan maka kontraktor dapat menggunakan pendekatan melalui model strategi penawaran, model yang sering digunakan antara lain yaitu model Friedman. Untuk penerapan model ini memerlukan data penawaran proyek konstruksi bangunan selama 3 tahun yang akan di ambil melalui website LPSE Kota Tomohon dari tahun 2019 sampai tahun 2021, dari pengumpulan data terdapat 43 penawaran yang diikuti oleh 63 penawar. Dari hasil pembahasan terlihat bahwa peluang untuk memenangkan penawaran dipengaruhi oleh jumlah pesaing dan penentuan terhadap nilai Mark Up, jika jumlah pesaing semakin banyak maka peluang untuk memenangkan penawaran semakin kecil, untuk penentuan nilai Mark Up jika ingin mendapatkan keuntungan maksimum yang diharapkan pada penawaran dengan menggunakan pemodelan friedman maka dapat menggunakan Mark up 5% dan Mark up 7%.
Kata kunci: strategi penawaran, model Friedman, mark up