Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus: Simpang Tak Bersinyal Depan SMA Negeri 7 Manado Antara Jl. Tololiu Supit Dan Jl. W. Z. Yohanes)
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v21i84.47684Abstract
Simpang tak bersinyal merupakan perpotongan antara dua atau lebih ruas jalan yang dimana pada persimpangan tidak bersinyal akan terjadi konflik antar kendaraan yang melewati simpang tersebut. Kota Manado juga memiliki beberapa persimpangan tidak bersinyal contohnya seperti persimpangan antara Jl Tololiu Supit dan Jl WZ Yohanes yang terletak di area persekolahan tepatnya di depan SMA Negeri 7 Manado. Simpang tersebut kerap kali menimbulkan masalah kemacetan karena terdapat banyak kendaraan yang sering melewati simpang tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kinerja simpang pada simpang tak bersinyal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja simpang tak bersinyal dengan menggunakan metode PKJI 2014 dan juga akan melakukan pemodelan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak PTV Vissim guna untuk meningkatan kinerja dari simpang tak bersinyal tersebut. Survey pengambilan data dilakukan selama 3 hari. Hasil yang didapatkan untuk volume lalu lintas tertinggi didapat pada hari senin 31 Oktober 2022 pukul 07.00 - 08.00 dengan jumlah volume lalu lintas (Q) sebesar 2268,9 skr/jam, kapasitas (C) 2536,64 skr/jam, derajat kejenuhan (DJ) 0,89, Tundaan (T) 15,5058 detik/skr, peluang antrian (PA) 32%-63%, dan tingkat pelayanan simpang (LOS) C. Hasil dari alternatif simulasi Vissim menunjukkan bahwa alternatif penambahan 1 lajur di bagian kiri antara Jl WZ Yohanes dan Jl Toloiu Supit (Teling) merupakan alternatif yang paling efektif dari ketiga alternatif yang dicoba.
Kata kunci - Simpang Tak Bersinyal, PKJI 2014, DJ, PTV Vissim