Analisis Kemacetan Lalu Lintas Pada Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus: Jl. Ahmad Yani – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. Bethesda)
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v21i84.47893Abstract
Persimpangan Jl. Ahmad Yani – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. Bethesda di Kota Manado yang merupakan simpang tak bersinyal sering terdapat kemacetan lalu lintas. Ini disebabkan oleh tata guna lahan simpang yang merupakan area komersil yang padat akan kegiatan masyarakat umum terutama kegiatan restoran yang terkenal di Kota Manado, pertokoan, SPBU dan Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian ini menganalisis karakteristik simpang dan besarnya hambatan samping yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas pada simpang, kinerja jalan pada simpang serta memberikan alternatif penanganan solusi kemacetan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan untuk hambatan samping tersibuk pada Simpang Jl. Ahmad Yani – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. Bethesda masuk dalam kategori hambatan samping sedang dengan total kejadian 300 – 499 per jam, volume lalu lintas terbesar yaitu 3300 skr/jam, nilai kapasitas (C) 2719,176 skr/jam, nilai derajat kejenuhan (DJ) 1,214, nilai tundaan simpang (T) 43,769 det/skr dan nilai peluang antrian dalam rentang nilai 60,12% – 122,48% dengan tingkat pelayanan simpang didapatkan nilai E yaitu buruk dengan nilai tundaan 40.1 – 60 det/skr. Alternatif penanganan solusi kemacetan yang dilakukan yaitu penertiban hambatan samping, pelebaran geometrik jalam, dan penertiban hambatan samping & pelebaran geometrik jalan. Hasil tundaan dari PTV Vissim untuk nilai tundaan turun sebesar 34%, 13%, dan 43%.
Kata kunci - simpang tak Bersinyal, kemacetan, PKJI 2014, PTV Vissim