Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Wantane Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud Dengan Menggunakan EPANET
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v21i85.50182Abstract
Ketersediaan air bersih merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, terutama manusia. Namun, kenyataannya, masih banyak wilayah di Indonesia, terutama daerah pedesaan dan kepulauan yang belum terjangkau layanan PDAM, mengalami kelangkaan air bersih. Desa Gemeh di Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud belum memiliki jaringan distribusi air bersih, layanan pipa distribusi hanya mencapai jalan utama desa dengan beberapa titik mata kran, sehingga masyarakat harus mengambil air menggunakan selang plastik secara bergantian. Bagi masyarakat yang tinggal jauh dari jalan utama, mendapatkan air bersih menjadi tantangan, dan beberapa rumah tangga bahkan mengandalkan sumur galian bersama, sehingga perlu direncanakan jaringan distribusi air bersih yang sesuai dan bisa melayani masyarakat. Mata air Darawola dimanfaatkan sebagai sumber air dengan debit mata air 1,5 L/s. Jaringan distribusi yang direncanakan adalah sistem cabang dengan tipe pengaliran secara gravitasi, dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih sampai tahun 2037. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan analisa aritmatika. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air bersih pada tahun 2037 dengan jumlah penduduk 417 jiwa mencapai 0.400 L/s. Selanjutnya jaringan distribusi air bersih pada Desa Wantane dirancang menggunakan EPANET 2.0. Hasil analisis dengan menggunakan EPANET yakni jaringan pipa memenuhi syarat minimum tekanan berdasarkan Kriteria Pipa Transmisi dan Distribusi Menurut Kep Men PU no.18 Tahun 2007, dimana memiliki tekanan lebih dari 10 m dan kurang dari 75 m. Sedangkan kecepatan aliran dalam pipa memenuhi persyaratan yaitu kecepatan aliran dalam pipa diantara 0,3–0,6 m/s.
Kata kunci: air bersih, Desa Wantane, proyeksi penduduk, kebutuhan air bersih, EPANET