Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) Pada Proyek Mako Brimob Kalasey
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v22i87.53768Abstract
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masih diabaikan yang mengakibatkan kecelakaan kerja sering terjadi. Ini membuktikan bahwa Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menjadi acuan untuk mengelola K3 dengan teratur dan menyeluruh pada suatu sistem manajemen sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. Penilaian SMK3 pada Proyek Kantor Mako Brimob mempunyai tujuan untuk mengetahui besarnya tingkat penerapan SMK3 dan faktor-faktor apa saja yang menjadi tidak terpenuhnya penerapan SMK3. Tingkat Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Proyek Pembangunan Kantor Mako Brimob Kalasey yang dilaksanakan oleh PT. Brantas Abipraya adalah tingkat “Baik” dengan nilai presentase tingkat terpenuhi sebesar 60,84% dan tingkat tidak terpenuhi (kategori Major dan Minor) sebesar 39,16%. Faktor-faktor penyebab terjadinya tidak tepenuhnya penerapan adalah tidak adanya dokumen-dokumen prosedur dan forma khusus pada perubahan-perubahan di lapangan yang implikasinya terhadap K3, diantaranya Pelaksana Lapangan (pengawas) belum sepenuhnya berkompeten, masih ada pekerja yang belum mendapatkan pelatihan tenaga kerja (karena keterbatasan waktu dan lain-lain), dan belum sepenuhnya memenuhi syarat perundang-undangan yang berlaku.
Kata kunci: analisis, penerapan, SMK3