Pengaruh Bottom Ash Batu Bara Sebagai Pengganti Filler Terhadap Kriteria Marshall Pada Campuran Beraspal Panas Jenis Lapis Tipis Aspal Beton (HRS-WC)

Authors

  • Dave N. N. Umboh Universitas Sam Ratulangi
  • Steve Ch. N. Palenewen Universitas Sam Ratulangi
  • Mecky R. E. Manoppo Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi bahan pengisi (filler) berupa bottom ash pada campuran HRS-WC melalui pengujian Marshall. Variasi kadar aspal digunakan sebesar 4%, 5%, 6%, 7%, dan 8%. Kadar Aspal Optimum (KAO) yang didapat dari hasil pengujian yaitu sebesar 7,40%. Variasi bottom ash menggunakan kadar sebesar 10%, 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap berat filler. Kadar campuran optimum yang didapat dari hasil pengujian dengan substitusi bottom ash yaitu sebesar 29%. Hasil Pengujian Marshall diperoleh nilai tertinggi disetiap karakteristik dengan substitusi bottom ash sebagai berikut. Nilai Stabilitas 977,77 kg pada kadar 10%, Flow 4,14 mm pada kadar 100%, VMA 19,453% pada kadar 10%, VIM 5,61 % pada kadar 10%, VFB 100% pada kadar 100%, Marshall Quetients 254,58 kg/mm pada kadar 10%.  Nilai stabilitas, VMA, VIM menurun seiring bertambahnya kadar filler bottom ash. Sedangkan nilai VFB dan Marshall Quetient meningkat seiring bertambahnya kadar filler bottom ash. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara keseluruhan hasil pengujian berdasarkan karkteristik Marshall terhadap substitusi bottom ash memiliki nilai yang sudah memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga 2018 sehingga, material bottom ash dapat digunakan fungsinya sebagai pengganti bahan pengisi (filler). Akan tetapi tidak dapat menggantikan bahan pengisi (filler) dengan bottom ash sepenuhnya atau dengan kadar 100% karena berdasarkan pengujian nilai VIM, VMA dan MQ tidak memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga 2018.

 

Kata kunci: filler, HRS-WC, bottom ash, Marshall

Downloads

Published

2024-01-19

Issue

Section

Articles