Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Ranowangko Di Titik Jembatan Ranowangko Kelurahan Woloan Satu Kecamatan Tomohon Barat Kota Tomohon

Authors

  • Ricardo I. W. Kalangi Universitas Sam Ratulangi
  • Jeffry S. F. Sumarauw Universitas Sam Ratulangi
  • Tiny Mananoma Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Sungai Ranowangko merupakan salah satu sungai yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Aliran sungai Ranowangko melewati beberapa kelurahan di  Kota Tomohon dan sebagian desa di Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Curah hujan yang tinggi dan cukup panjang menyebabkan sungai ini meluap dan membanjiri daerah di sekitar sungai. Banjir yang terjadi mengakibatkan kerugian yang besar bagi masyarakat. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui besarnya debit banjir dan tinggi muka air Sungai Ranowangko sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian dari bencana banjir. Analisis debit banjir dan tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III dengan data hujan harian maksimum dari tahun 2012 s/d 2021 yang berasal dari stasiun Klimatologi Kakaskasen. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convertation Services, dan kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan adanya luapan air yang terjadi pada STA 0+50, STA 0+75, STA+100, STA+125 pada debit kala ulang 5 tahun (Q5). STA 0+50, STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175 pada debit kala ulang 10 tahun (Q10). Kemudian Luapan Terjadi pada semua STA pada debit kala ulang 25 tahun (Q25), kala ulang 50 tahun (Q50), dan kala ulang 100 tahun (Q100).

 

Kata kunci: Sungai Ranowangko, HEC-HMS, HEC-RAS

Downloads

Published

2024-03-19

Issue

Section

Articles