Analisis Stabilitas dan Perkuatan Lereng dengan Metode Ground Anchor (Studi Kasus: Ruas Jalan Trans Sulawesi, Desa Lelema, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan)

Authors

  • Agnes T. Mandagi Universitas Sam Ratulangi
  • Jack H. Ticoh Universitas Sam Ratulangi
  • Elisa E. P. Pudihang Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Indonesia sebagai negara yang memiliki kondisi topografi berbukit dan dijadikan kawasan pemukiman, memiliki ancaman serius bagi penghuni dan alam sekitarnya ketika terjadi pergerakan tanah yang disebut longsor, pada saat musim penghujan. Lereng dengan kemiringan tertentu, yang memiliki nilai faktor keamanan < 1,25 harus sesegera mungkin ditangani untuk mencegah terjadinya pergeseran tanah ketika terjadi gempa atau pada saat musim penghujan. Salah satu bencana Tanah Longsor yang pernah terjadi di tahun 2018 di ruas jalan  Trans Sulawesi, tepatnya di desa Lelema kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan telah dilakukan penanganan di awal tahun 2019 dengan membangun dinding penahan tanah setinggi 2 meter, dimana lereng bagian atas dari dinding penahan tanah cukup tinggi dengan kemiringan lereng yang cukup curam tanpa adanya perkuatan. Berdasarkan analisis faktor keamaman (FK) terhadap lereng eksisting, secara manual dengan metode Felenius (FK = 1,17) dan metode Bishop (FK = 1,21) ataupun dengan menggunakan aplikasi software slide dengan metode Felenius (FK = 1,17) dan Metode Bishop (FK = 1,22). Nilai FK tersebut berada dibawah nilai yang disyaratkan yakni 1,25 karena itu perlu dilakukan perkuatan.Dengan menggunakan aplikasi software slide dilakukan perkuatan lereng dengan metode ground anchor dan diperoleh nilai FK diatas nilai yang disyaratkan (1,25), yakni FK = 2.044 untuk metode Felenius dan FK = 2.130 untuk metode Bishop. Angka faktor keamanan tersebut menunjukkan bahwa perkuatan ground anchor dapat menstabilkan lereng.

 

Kata kunci: stabilitas lereng, ground anchor, software Slide

Downloads

Published

2024-05-06

Issue

Section

Articles