Analisis Kinerja Simpang Tidak Bersinyal (Studi Kasus: Jl. Raya Tomohon – Jl. Sam Ratulangi, Bundaran Tugu Tololiu, Tomohon)
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v22i88.55491Abstract
Simpang tak bersinyal merupakan bagian vital dari jaringan transportasi di kota – kota besar salah satunya di kota Tomohon, Sulawesi Utara. Terletak di pusat kota yang padat aktivitas, simpang lengan tiga tak bersinyal dengan bundaran di Jl. Raya Tomohon – Jl. Sam Ratulangi, Tugu Tololiu Tomohon menghadapi tantangan serius dalam mengelola arus lalu lintas yang semakin kompleks. Masalah utama yang dihadapi adalah kemacetan pada jam-jam sibuk, terutama saat dimulainya aktivitas sekolah dan di sore hingga malam hari karena kunjungan ke tempat hiburan dan pertokoan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja simpang tersebut dengan menggunakan Metode Perhitungan Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014 dan simulasi menggunakan aplikasi PTV VISSIM. Data yang digunakan mencakup data geometrik simpang, data lalu lintas, dan data kapasitas jalan. Survei lapangan dilakukan selama tiga hari pada bulan Desember 2022 untuk memperoleh data lalu lintas dengan interval waktu 15 menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa volume lalu lintas tertinggi ada pada hari Sabtu, 3 Desember 2022 pukul 14.00 – 15.00 WITA dengan jumlah volume lalu lintas (Q) sebesar 2943,3 skr/jam, nilai kapasitas (C) sebesar 5783,4 skr/jam, Derajat Kejenuhan (DJ) sebesar 0,508 det/skr, nilai tundaan yang (T) simpang sebesar 13,95 det/skr, nilai peluang antrian (PA) sebesar 11,28 % - 25,27 %, dan tingkat pelayanan simpang (LOS) C.
Kata kunci : Simpang Tiga Tak Bersinyal, PKJI 2014, PTV VISSIM