Analisis Pemanfaatan Pasir Pantai Pulau Salibabu Sebagai Bahan Tambah Pada Agregat Halus Dalam Campuran Asphalt Conrete – Wearing Course (AC-WC)
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v22i88.55504Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pasir Pantai dalam agregat halus pada campuran AC-WC terhadap nilai karakteristik Marshall. Pada penelitian ini menggunakan Pasir Pantai yang berasal dari Pantai Pulau Salibabu Kab. Kepulauan Talaud yang akan digunakan sebagai bahan tambah pada agregat halus. Metode yang digunakan yaitu, metode eksperimental dengan variasi pasir Pantai Pulau Salibabu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada variasi kombinasi campuran AC-WC dengan variasi 0% dan 25% pasir Pantai berada didalam batas spesifikasi yang disyaratkan sedangkan pada variasi penambahan pasir yang ke 50% dan 75% sudah tidak memenuhi spesifikasi, kemudian dilakukan pengujian dengan pada variasi 50% yang dihilangkan kadar garam yang terkandung didalam pasir Pantai untuk melihat apakah terjadi perbedaan dan perubahan dalam nilai-nilai pada pengujian Marshall. Hal ini juga menghasilkan hasil yang sama, yaitu tidak memenuhi spesifikasi.. Dari spesifikasi sehingga penelitian sudah tidak dilanjutkan pada variasi kadar pasir Pantai berikutnya. Dari hasil perhitungan dengan Kadar Aspal Optimum diperoleh penambahan kadar pasir Pantai 0% dengan nilai stabilitas 897,62 kg, flow 3,372 mm, VMA 15,786 %, VIM 3,004 %, VFB 81,480 %, kadar aspal efektif 0,932, kepadatan 2,049 gr/cc. Untuk penambahan kadar pasir Pantai 25% adalah stabilitas 808,41 kg, flow 3,705 mm, VMA 17,294 %, VIM 4,696 %, VFB 73,061 %, kadar aspal efektif 0,922, kepadatan 2,002 gr/cc. Hasil pengujian di atas menjelakan bahwa penambahan kadar pasir Pantai 0% - 25% untuk campuran AC-WC memenuhi syarat ketetapan dalam kriteria Marshall pada spesifikasi Bina Marga Tahun 2018 dengan rentang kadar aspal yang dapat digunakan berkisaran pada 7,5% - 8%.
Kata kunci: pasir pantai, AC-WC, uji Marshall