KAJIAN KARAKTERISTIK MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN TAILING DAN ADDITIVE SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v12i60.5595Abstract
Seperti yang diketahui bersama di Sulawesi Utara terkenal dengan banyaknya lokasi tambang emas yang hampir semua lokasi banyak dikuasai oleh penambang-penambang tanpa ijin (PETI) dengan sistem pengolahan sangat konvensional dan sama sekali tidak memikirkan dampak buruk yang akan terjadi nanti pada lingkungannya. Limbah yang dihasilkan atau tailing di tamping dan dibiarkan dibawa air pada waktu hujan atau di alirkan ke sungai terdekat.Salah satu solusi dengan memanfaatkan tailing tersebut sebagai bahan bangunan pembentuk konstruksi. Untuk mewujudkan hal itu terlebih dulu perlu diadakan penelitian yang menyangkut sifat-sifat dari tailing emas baik sebelum maupun sesudah dicampur dengan material-material pembentuk beton dan bahan additive, akan memberikan jawaban terhadap kegunaan dan pemanfaatan tailing dalam bahan-bahan pembentuk konstruksi.
Penelitian ini mempelajari karakteristik mortar dengan menggunakan tailing dan additive sebagai substitusi parsial semen. Material penyusun mortar yaitu agregat halus, semen, tailingsebanyak 5% sampai 20% dari semen, additive sebanyak 0,5% sampai 2% dari berat semen dan air. Terdapat 5 variasi campuran mortar yang berbeda yang akan diuji. Penelitian yang dilakukan meliputi pemeriksaan komposisi kimia tailing, serta pengujian kuat tekan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan hasil pengujian kuat tekan yang diperoleh terhadap semua variasi campuran, terlihat jelas bahwa pengaruh penggunaan tailing sebagai substitusi parsial semen membuat nilai kuat tekan mortar menjadi tidak teratur. Penggunaan tailing 5% dan 15% mengalami kenaikan kuat tekan, akan tetapi penggunaan tailing 10% dan 20% justru menyebabkan penurunan kuat tekan. Kuat tekan maksimum yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 17,97 MPa yaitu pada campuran mortar tipe II, dengan kadar 5%tailing dan additive 2% umur 28 hari. Semakin besar penggunaan additive, memiliki kecenderungan nilai kuat tekan mengalami peningkatan seiring dengan umur pengujian mortar.
Kata Kunci : Mortar, Tailing, Additive, Kuat Tekan.