Desain Gradasi Campuran Beton Aspal Menggunakan Desain Kerangka Agregat Untuk Diaplikasikan Sebagai Lapis AC-Base

Authors

  • Sinta P. Mulyadefie Universitas Sam Ratulangi
  • Joice E. Waani Universitas Sam Ratulangi
  • Theo K. Sendow Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35793/jts.v22i88.56054

Abstract

Perancangan campuran aspal dengan metode kerangka agregat diusulkan untuk meningkatkan titik kontak antar agregat yang sangat berperan dalam memikul beban lalu lintas. Dalam desain campuran pemilihan gradasi agregat dan penentuan kadar aspal akan dilakukan berdasarkan sifat volumetrik campuran sehingga variabel volumetrik menjadi variabel input dalam desain. Gradasi pada agregat kasar dan agregat halus didesain secara terpisah, Agregat kasar didesain menggunakan metode kerangka agregat sedangkan untuk pengujian agregat halus mengikuti Spesifikasi Bina Marga 2018. Pembuatan sampel berdasarkan hasil rancangan proporsi campuran aspal yang didapat setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode kerangka agregat pada persentase agregat kasar sebesar 74,23%, agregat halus 25,77%, dan kadar aspal 6,03%. Hasil karakteristik Marshall pada campuran AC-Base yang diperoleh nilai stabilitas 1244,9 kg, flow 7,35 mm, VMA 20,08%, VIM 6,95% dan VFB 65,37%. Hasil tersebut menunjukan tidak semua memenuhi persyaratan berdasarkan Spesifikasi Bina Marga 2018. Setelah dilakukan percobaan dengan menambahkan kadar aspal menjadi 6,53% dan 7,03% hasil Stabilitas dan Flow yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan berdasarkan Spesifikasi Bina Marga 2018. Hal ini menyebabkan metode desain kerangka agregat yang diusulkan untuk merancang campuran memiliki kelemahan terhadap sifat campuran dan belum mencapai hasil dan tujuan yang diharapkan sehingga perlu diadakan suatu penelitian lanjutan terhadap perbaikan desain metode kerangka agregat

 

Kata kunci: Kerangka agregat, AC-Base, pengujian Marshall

Downloads

Published

2024-06-10

Issue

Section

Articles