Analisis Pengaruh Kedalaman Terhadap Transformasi Gelombang Di Pantai Likupang

Authors

  • Renaldi H. Umboh Universitas Sam Ratulangi
  • Jefry D. Mamoto Universitas Sam Ratulangi
  • Ariestides K. T. Dundu Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35793/jts.v22i88.56500

Abstract

Pantai Paal, Likupang Timur, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, merupakan kawasan area wisata, namun juga rentan terhadap dampak gelombang laut yang dapat mempengaruhi stabilitas garis pantai dan ekosistem pesisir. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian terdahulu untuk mengkaji lebih dalam tentang perbandingan transformasi gelombang berdasarkan pengaruh kedalaman laut. Data yang diperoleh dianalisis dan dibuat lima stasiun (STA) untuk memahami bagaimana perubahan kedalaman mempengaruhi proses refraksi, shoaling, dan gelombang pecah. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Paal didominasi oleh gelombang arah Tenggara dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Juli 2006 dengan H = 1.230 m dan T = 4.698 det. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses-proses transformasi gelombang untuk proses refraksi (Kr) berkisar antara 1,0107 m sampai 1,6994 m dan shoaling (Ks) berkisar antara 0,9412 sampai 1,5003 m di lima stasiun memiliki tinggi gelombang yang sama. Namun, untuk gelombang pecah menunjukkan adanya perbedaan antara tinggi gelombang pecah (Hb) dan kedalaman gelombang pecah (db) pada semua stasiun (STA). Ini menunjukkan kontur kedalaman perairan memiliki pengaruh signifikan terhadap transformasi gelombang, di mana peningkatan kedalaman cenderung mengurangi tinggi gelombang dan memperpanjang periode gelombang.

 

Kata kunci: Pantai Paal, Likupang, transformasi gelombang, gelombang pecah

Downloads

Published

2024-07-03

Issue

Section

Articles