Analisis Kualitas Air Di Sungai Panasen Akibat Lahan Persawahan Desa Panasen Kabupaten Minahasa
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v22i89.57270Abstract
Desa Panasen memiliki luas wilayah 267 Ha, dengan 83 Ha (31,09%) digunakan untuk lahan persawahan yang mendukung aktivitas pertanian. Dilihat dari kondisi geografis Desa Panasen yang berdekatan dengan Sungai Panasen menyebabkan sungai ini sering digunakan sebagai tempat pembuangan limbah pertanian dan domestik. Hasil uji laboratorium menunjukkan peningkatan konsentrasi BOD dan COD di hilir sungai yang bermuara di Danau Tondano dibandingkan dengan di Desa Panasen, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa. Peningkatan ini diduga disebabkan oleh limpasan limbah pertanian dari penggunaan pupuk dan pestisida, serta limbah domestik dari pemukiman yang tidak dikelola dengan baik. Sebaliknya, terjadi penurunan konsentrasi Total Fosfat di hilir sungai, yang dapat disebabkan oleh pengendapan fosfat dalam sedimen dasar sungai. Adapun strategi pengendalian pencemaran yang diusulkan meliputi identifikasi sumber pencemaran, pengembangan dan penerapan teknologi pengolahan limbah seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pengurangan penggunaan pupuk kimia, serta peningkatan peran serta masyarakat dan koordinasi pemerintah. Dengan implementasi strategi-strategi ini, diharapkan kualitas air Sungai Panasen dapat ditingkatkan dan dilindungi secara efektif, mendukung kesehatan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kata kunci: kualitas air, pencemaran, pertanian, Sungai Panasen, DAS Danau Tondano