Analisis Debit Banjir dan Tinggi Muka Air Sungai Sapalalum Di Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v22i89.58389Abstract
Sungai Sapalalum merupakan salah satu sungai di Kabupaten Minahasa Selatan yaitu di desa Lelema, Kecamatan Tumpaan. Sungai ini sudah pernah meluap dan menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum yang di ambil dari pos Klimatologi hujan Ranowangko – Tara- tara dan Pentu – Pinaling pada tahun 2008 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran dilakukan pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) akan menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Parameter yang akan dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji uji debit puncak menunjukan nilai 45,8 m3/det. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa STA 0+025, STA 0+100, STA 125, STA 0+150, STA 0+175, STA 0+200 tidak dapat menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun. Hanya STA 0+075 yang dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana.
Kata kunci: Sungai Sapalalum, Banjir, HEC-HMS, HEC-RAS