Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Sario Di Titik Jembatan Wanea Kota Manado

Authors

  • Selly A. S. S. Rugian Universitas Sam Ratulangi
  • Jeffry S. F. Sumarauw Universitas Sam Ratulangi
  • Tiny Mananoma Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35793/jts.v22i90.60584

Abstract

Jembatan Wanea merupakan jembatan yang melintang dan berada persis di atas Sungai Sario. Keberadaan Sungai Sario di daerah jembatan ini beberapa kali meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir di daerah sekitar Jembatan Wanea. Banjir bandang yang pernah terjadi pada awal tahun 2014, menjadi bencana banjir terbesar yang terjadi di sungai ini sehingga mengakibatkan kerugian yang besar bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian, yakni analisis terhadap besarnya debit banjir dan elevasi tinggi muka air serta tahapan pengendalian banjir yang nantinya perlu dilakukan pada Sungai Sario di titik Jembatan Wanea. Analisis debit banjir dan tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode Log Pearson III. Data curah hujan yang digunakan berasal dari empat pos hujan, yaitu pos hujan Tinoor, pos hujan Tikala-Rumengkor, pos hujan Tikala-Sawangan dan pos hujan Malalayang Kakaskasen. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum selama 16 tahun, yaitu tahun 2008 s/d 2023. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convertation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan yang terjadi pada STA 0+50, STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175 dan STA 0+200 pada semua debit banjir kala ulang dan pada STA 0+25 masih dapat menampung debit kala ulang 5 tahun dan debit kala ulang 10 tahun, kemudian luapan terjadi kembali pada debit kala ulang 25 tahun, kala ulang 50 Tahun dan kala ulang 100 Tahun.

Downloads

Published

2025-02-06

Issue

Section

Articles