Analisis Geoteknik Lapisan Tanah Berdasarkan Data Sondir Studi Kasus : Pembangunan Rumah Sakit GMIM Kaupusan Langowan
DOI:
https://doi.org/10.35793/jts.v22i90.60618Abstract
Indonesia merupakan negara yang rawan gempa bumi karena berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Salah satu fenomena yang dapat terjadi akibat gempa bumi adalah likuefaksi. Likuefaksi terjadi ketika lapisan tanah kehilangan kekuatannya akibat getaran atau tekanan. Penelitian ini berfokus pada analisis potensi risiko geoteknik likuefaksi dan mitigasi dengan perkuatan tanah stone column di wilayah Wolaang, Sulawesi Utara pada pembangunan Rumah Sakit GMIM Kaupusan dengan menggunakan data Cone Penetration Test (CPT). Penilaian potensi likuefaksi dilakukan dengan menghitung nilai Safety Factor (SF), yang merupakan rasio antara Cyclic Resistance Ratio (CRR) dan Cyclic Stress Ratio (CSR) dengan menggunakan metode National Center Of Eartquae Engineering Research (NCEER) USA. Pada percepatan gempa yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data sejarah gempa yang pernah terjadi di lokasi tersebut. Besar Peak Ground Acceleration (PGA) dihitung menggunakan rumus empiris yang dikembangkan oleh Matuschka (1980), dengan asumsi bahwa kekuatan gempa yang terjadi mencapai 6,2 SR, 7,5 SR dan 8 SR, untuk memperkirakan potensi percepatan yang mungkin terjadi. Jika hasil safety factor > 1 maka dikakukan perkuatan tanah dengan metode stone column menggunakan metode Mochtar (2000) dan metode Priebe (1995). Hasil analisis menunjukkan bahwa dominan nilai CSR lebih besar dibandingkan nilai CRR pada masing – masing kekuatan gempa, sehingga menghasilakan (SF < 1), yang artinya terjadi potensi likuefaksi pada kekuatan gempa 5,8 SR, 6,2 SR, 7,5 SR, dan 8 SR, mitigasi perkuatan tanah dengan stone column menghasilkan (SF > 1), sehingga metode perbaikan tanah ini mampu mencegah terjadinya potensi likuefaksi.
Kata kunci: Cyclic Stress Ratio, Cyclic Resistance Ratio, gempa, likuifaksi, stone column