Analisis Kinerja Persimpangan Tak Bersinyal Di Persimpangan Jalan TNI – Jalan Tikala Ares – Jalan Daan Mogot – Jalan Pomorow, Kota Manado

Authors

  • Maharanny P. I. Selang Universitas Sam Ratulangi
  • Semuel Y. R. Rompis Universitas Sam Ratulangi
  • Lucia I. R. Lefrandt Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35793/jts.v23i91.60802

Abstract

Persimpangan tak bersinyal adalah simpang tanpa sinyal lalu lintas yang sering menyebabkan konflik antar kendaraan. Persimpangan memiliki peran penting dalam mengatur arus lalu lintas, namun simpang Jalan TNI – Jalan Tikala Ares – Jalan Daan Mogot – Jalan Pomorow, Kota Manado, kerap mengalami kemacetan pada jam sibuk. Kemacetan ini disebabkan oleh lokasi strategis, fenomena gelombang kejut, dan permasalahan geometrik jalan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kinerja simpang ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan kinerja simpang tak bersinyal serta dampak gelombang kejut dengan simulasi SUMO. Analisis dilakukan menggunakan metode PKJI 2023 dan pemodelan SUMO melalui simulasi. Pengambilan data dilakukan selama tiga hari: 1, 2, dan 5 Oktober 2024. Data puncak malam (18.00–19.00 WITA) pada 5 Oktober digunakan karena memiliki volume tertinggi. Hasil analisis menunjukkan volume lalu lintas 1526 skr/jam, kapasitas 2143 skr/jam, dan derajat kejenuhan 0,71 (Tingkat Pelayanan C), yang masih layak menurut PKJI 2023. Simulasi SUMO menunjukkan tundaan rata-rata 31,01 detik/kendaraan, lebih akurat dibandingkan hasil PKJI (12,16 detik/kendaraan). Gelombang kejut menyebabkan antrean 102,4 meter di Jalan Daan Mogot dan 156,9 meter di Jalan TNI.

 

Kata kunci: persimpangan tak bersinyal, PKJI 2023, SUMO, gelombang kejut

Downloads

Published

2025-02-24

Issue

Section

Articles