Analisis Kualitas Air Sungai Buyat Sebagai Dampak Kegiatan Pertambangan Emas Rakyat

Authors

  • Meyvi C. Lagoari Universitas Sam Ratulangi
  • Herawaty Riogilang Universitas Sam Ratulangi
  • Liany A. Hendratta Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35793/jts.v23i91.60846

Abstract

Sungai merupakan sumber daya alam esensial yang menopang kehidupan manusia dan ekosistem. Aktivitas antropogenik seperti pertanian, domestik, dan pertambangan dapat memengaruhi kualitas air, terutama di wilayah dengan kegiatan ekstraktif yang intensif. Desa Buyat dikenal dengan pertambangan emas rakyat yang menggunakan teknik amalgamasi berbasis merkuri (Hg), berpotensi mencemari lingkungan dan mengancam ekosistem perairan.Penelitian ini mengevaluasi kualitas air Sungai Buyat dengan menganalisis parameter logam berat dan organik di dua titik pemantauan utama, yaitu hulu (SB1) dan tengah (SB2). Hasil analisis menunjukkan kadar Hg di SB1 sebesar 0,00085 mg/L, sedangkan di SB2 meningkat hingga 0,0032 mg/L, melebihi ambang batas baku mutu 0,002 mg/L. Konsentrasi sianida (CN⁻) di seluruh lokasi berada di bawah batas yang ditetapkan, sementara parameter BOD menunjukkan peningkatan dari 2,01–2,15 mg/L di SB1 menjadi 2,43 mg/L di SB2. Nilai COD turut mengalami kenaikan dari 13,4 mg/L menjadi 17,5 mg/L di SB2, tetap dalam kisaran standar kualitas air. Parameter DO berkisar antara 5,50–5,65 mg/L, memenuhi standar lingkungan.Peningkatan kadar Hg, BOD, dan COD di SB2 menunjukkan indikasi kuat adanya pengaruh aktivitas pertambangan dan sumber pencemar lainnya. Hasil penelitian ini menegaskan perlunya strategi pengelolaan lingkungan yang lebih optimal untuk menjaga kualitas air Sungai Buyat agar tetap sesuai dengan standar baku mutu dan mendukung keberlanjutan ekosistem perairan.

 

Kata kunci: kualitas air, Merkuri(Hg), Cianida(CN-), pertambangan emas

Downloads

Published

2025-02-28

Issue

Section

Articles